7 Keutamaan Itikaf pada 10 Hari Akhir Ramadhan, Selain Sebagai Sarana untuk Meraih Lailatul Qadar

- 14 April 2023, 08:30 WIB
7 Keutamaan Itikaf pada 10 Hari Akhir Ramadhan, Selain Sebagai Sarana untuk Meraih Lailatul Qadar/pixabay/@beingboring
7 Keutamaan Itikaf pada 10 Hari Akhir Ramadhan, Selain Sebagai Sarana untuk Meraih Lailatul Qadar/pixabay/@beingboring /

PORTAL MAJALENGKA - Selain lantaran nadzar, itikaf bukan hal yang diwajibkan. Kendati begitu Itikaf termasuk dalam amalan utama di 10 hari akhir Ramadhan yang memiliki banyak keutamaan.

Di antara keutamaan itikaf yang sekaligus juga menjadi tujuan dilakukannya ibadah ini adalah untuk meraih Lailatul Qadar, malam spesial yang lebih baik dari 1000 bulan.

Jadi Itikaf selain memiliki keutamaan sendiri, itikaf juga bisa menjadi sarana dalam meraih Lailatul Qadar yang penuh keistimewaan tersebut.

Baca Juga: OLEH-OLEH Khas Bandung yang lagi Hits dan Digemari Banyak Orang, Keluarga Pasti Suka

Dan karena itu pula Rasulullah SAW sendiri selalu melakukan ibadah ini pada saban sepuluh akhir Ramadhan hingga beliau wafat.

Berikut beberapa keutamaan itikaf pada 10 hari akhir Ramadhan yang layak untuk di dapatkan, yaitu:

1. Mendekatkan diri pada Allah SWT

Salah satu keutamaan dari itikaf adalah bisa mendekatkan diri pada Allah SWT. Dengan berada di lingkungan yang tenang dan damai, seorang muslim bisa lebih fokus dalam beribadah dan lebih mudah memperkuat ikatan dengan Allah SWT.

Baca Juga: 7 Keutamaan Iktikaf pada 10 Hari Akhir Ramadhan Selain Sarana Meraih Lailatul Qadar

Diantara keutamaan itikaf ini bisa menjadikan seseorang hamba mendekat pada sang Penciptanya.

Dengan seseorang senantiasa berada dalam masjid menjadikan diri mereka fokus melakukan ibadah.

Sibuk dengan mengerjakan berbagai amalan sunnah membuat seseorang terhindar dari hal-hal yang terlarang.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Wilayah Cirebon, Solusi Istiqamah Ibadah di 10 Hari Akhir Ramadhan

Di antara hadits tersebut adalah firman Allah dalam hadits qudsi:

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَنَّهُ  (رواه البخاري، رقم 6502))

“Tidak ada suatu ibadah hamba-Ku kepada-Ku yang lebih Aku cintai dibanding apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan apabila hamba-Ku senantiasa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan (ibadah-ibadah) sunah, maka Aku akan mencintainya. Ketika Aku telah mencintainya, maka Aku (membimbing) pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar. Aku (membimbing) penglihatannya ketika melihat, (membimbing) tangannya ketika memukul dan (membimbing) kakinya ketika melangkah (sesuai dengan taufik da inayah-Ku). Kalau dia meminta-Ku, pasti akan Aku beri. Kalau dia meminta perlindungan-Ku, pasati akan Aku lindungi.” (HR. Bukhari, no. 6502).

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Wilayah Majalengka, Indramayu dan Kuningan Hari Ke-23 Ramadhan 1444 H, Ini Amalan Iktikaf

2. Mendapatkan pahala besar

Sebagaimana di atas telah dijelaskan bahwa ibadah itikaf ini sangat dianjurkan, bahkan Rasulullah SAW sendiri juga melakukannya pada tiap sepuluh akhir Ramadhan sebagaimana banyak diriwayatkan dalam hadist, maka pastinya badah itikaf ini berpahala yang besar.

Apabila itikaf dilakukan dengan tulus dan ikhlas, maka Allah SWT akan membalasnya dengan pahala yang besar.

"و قال ايضا " من اعتكف عشرا فى رمضان كان كحجتين وعمرتين رواه البيهقي, شعب الايمان ۳: ۴۲۵

Rasulullah bersabda “ Barangsiapa yang beri’tikaf sepuluh hari di bulan Romadhan, maka baginya pahala dua haji dan dua umroh “

(HR. Al-Baihaqi, Syu’abil iman : 3 : 425).

Baca Juga: Rekomendasi 8 Kolam Renang di Kuningan dengan View Indah, Cocok Dijadikan Tempat Wisata saat Libur Lebaran

3. Merupakan media evaluasi dan perbaikan diri

Selama itikaf, seorang muslim akan menghabiskan waktu untuk beribadah, membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa.

Hal ini bisa membantu seseorang untuk muhasabah atau evaluasi diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

I'tikaf di bulan Ramadhan membantu kita untuk mengevaluasi diri. Dengan itikaf kita akan berfokus pada diri kita menelaah perbuatan yang dilakukan. Mengoreksi kekhilafan untuk kemudian melakukan pertaubatan dan membuat perbaikan.

Baca Juga: Mengenal Luthfi Syadzy Zamachsyari, Pemuda Berprestasi Asal Ranji Wetan Majalengka

Berkaitan dengan evaluasi diri ini Rasulullah menyampaikan bahwa setiap manusia pembuat salah, tapi sebaik-baik pembuat salah adalah yang bertaubat (HR at- Turmudzi dari Anas).

4. Turut didoakan ampunan oleh malaikat

Keutamaan ini tampak jelas diterangkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam dalam hadist berikut:

"Tidaklah seseorang di antara kalian duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, melainkan para malaikat akan mendoakannya, "Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia," (HR. Ahmad).

Baca Juga: 7 Keutamaan Lailatul Qadar yang Banyak Ditunggu dan Dicari pada 10 Akhir Ramadhan Saat Ini

5. Diampunkan dosa-dosa yang lalu

Keutamaan itikaf ini disebutkan dalam. Hadist berikut:

"Barangsiapa yang beri’tikaf dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala) maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu." (HR. Dailami).

Selain itu dijelaskan juga dalam hadist Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam  lainnya berikut:

Baca Juga: Makanan yang Bikin Awet Muda, Baik untuk Kesehatan Kulit dan Antikanker

“Barang siapa berdiri (melaksanakan ibadah) pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun ‘alaihi).

6. Dijauhkan dari api neraka

Keutamaan itikaf ini disebutkan dalam hadist berikut, dari Ibnu Abbas ra, "Barangsiapa beri’tikaf satu hari karena mengharap keridhaan Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan api neraka sekauh tiga parit, setiap parit sejauh jarak timur dan barat," (HR. Thabrani dan Baihaqi).

7. Merupakan bentuk ketaatan kepada ajaran Rasulullah

Dengan seseorang menjalankan itikaf berarti ia telah membuktikan ketaatannya pada Rasulullah.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Majalengka, Indramayu dan Kuningan Hari Ke-22 Ramadhan 1444 H, Ini Doa Lailatul Qadar

Diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim, setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari, Rasulullah menjalankan ibadah itikaf. Abu Hurairah ra berkata:

"Adalah kebiasaan Rasulullah SAW dalam menjalankan itikaf sepuluh hari lamanya setiap bulan Ramadhan. Dan pada tahun wafatnya, beliau menjalankan itikaf selama dua puluh hari." (HR. Bukhari & Muslim).

Katakanlah, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imran: 31).***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah