Gelar tersebut disandang sampai peristiwa penaklukan Madura pada tahun 1624.
Gelarnya berganti menjadi Susuhunan Agung Hanyokrokusumo atau disingkat Sunan Agung Hanyokrokusumo.
Pada sekitar tahun 1640-an, gelarnya diganti menjadi Sultan Agung Senapati ing Alaga Abdurrahman.
Lalu setahun kemudian mendapatkan gelar dari pemimpin Ka'bah di Makkah, yakni Sultan Abdullah Muhammad Maulana Mataram.***