Akhirnya, setelah dua hari di penjara, Abu Nawas memanggil salah satu penjaga untuk meminta sesuatu.
“Bisakah saya minta tolong kepadamu?” kata Abu Nawas membuka pembicaraan.
Baca Juga: Abu Nawas Apes Berniat Menjual Keledainya yang Jahat, Justru Kehilangan Uang 50 Dirham
“Apa itu?”, tanya penjaga tanpa gairah
“Aku ingin pinjam pensil dan selembar kertas. Aku ingin ingin menulis surat untuk istriku. Aku harus memberikan sebuah pesan rahasia yang sangat penting dan hanya boleh diketahui oleh istriku saja”, jawab Abu Nawas
Penjaga itu berfikir sejenak, dan beranjak pergi meninggalkan Abu Nawas untuk menghadap dan melaporkan ke Khalifah Harun Ar-Rasyid.
Mendengar permintaan tersebut, sang Khalifah mengabulkan permintaan Abu Nawas dan merasa saat ini Abu Nawas sudah kalah dan tidak berdaya.
Surat pun sudah selesai dibuat, namun sebelum sampai ke tangan istri Abu Nawas, surat tersebut dibaca oleh sang Khalifah sebab rasa penasaran.
Ternyata isi surat itu adalah sebuah pesan bahwa di kebun milik Abu Nawas terdapat harta karun, sehingga Abu Nawas melarang istrinya untuk menggali kebun tersebut.
Membaca isi surat itu, sang Khalifah langsung memerintahkan prajurit kerajaan untuk menggali kebun Abu Nawas sambil menyerahkan surat tersebut. Istri Abu Nawas kaget atas apa yang telah dilakukan prajurit kerajaan.
Pasalnya, kenapa tiba-tiba kebun miliknya digali, apakah mereka diminta tolong oleh Abu Nawas, atau yang lainnya.