Dengan merujuk penafsiran Ibnu Abbas ra, sebagaimana diriwayatkan Imam as-Suyuthi diatas. Ke empat cara untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, menurut al-Hafidh Ibnu Hajar al-‘Asqalani adalah:
(1) membaca Al-Qur’an,
(2) memberi makan orang,
(3) bersedekah, dan
(4) mengungkapkan berbagai pujian kepada Nabi—seperti dengan membaca Maulid al-Barzanji, Maulid Diba’, Simtuth Durar, Dhiyâul Lami’ dan semacamnya yang sekiranya dapat mendorong hati untuk lebih giat meningkatkan amal kebaikan sebagai bekal di kehidupan akhirat kelak.
Disamping itu al-Hafidh Ibnu Hajar al-'Asqalani juga mengingatkan dan melarang hal-hal sebagaimana dijelaskan berikut:
وما كان حراما أو مكروها فيمنع وكذا ما كان خلاف الأولى انتهى
Artinya: “Perbuatan yang haram atau makruh, maka (dalam peringatan maulid nabi) hendaknya dicegah. Demikian pula perbuatan yang khilâful aula atau yang tidak sesuai dengan keutamaan.” (Jalaluddin as-Suyuthi, al-Hawi lil Fatawi, juz I, halaman 282).***