Tujuannya adalah untuk dapat meredam hawa nafsu keduniawian, kemudian berlanjut dengan berpuasa mutih selama tujuh hari, dan puasa ini bermaksud agar nafsu panas seperti egois, birahi, dan amarah bisa benar-benar diredam.
Selama menjalankan puasa, diharuskan tetap merapal aji kolocokro sambil menenangkan diri, merendahkan diri pada Sang Maha Agung, serta menyatu dengan alam.
Aji kolocokro memerlukan guru spiritual agar selama proses pembelajaran, guru spiritual ini dapat terus mentransfer energi ke muridnya dengan pengijazahan menggunakan lisan dan tulisan.
Baca Juga: LENGKAP Cara Merawat Ikan Channa Red Barito, Hasil Jebret Merah Maksimal
Mantra aji kolocokro bisa dahsyat kekuatannya dengan seringnya diwiridkan setiap hari.
Perlu diingat! bahwa dalam merapalkan mantra kolocokro harus dengan jiwa yang bersih dari sifat keduniawian.
Itulah sekilas tentang mantra aji kolocokro peninggalan Sunan Kudus yang merupakan ulama dan anggota dari Walisongo.***