Ibnu Majah juga menyusun kitab dalam berbagai cabang immu. Dalam bidang tafsir, ia menulis _"Tafsir Al-Karim"_. Dalam bidanh sejarah yang berisi biografi periwayat hadits sejak awal sampa ke masanya ia menulis _"At-Tarikh"_. Karena memang kedua kitab itu tidak populer, ada kemungkinan tidak sampai ke tangan generasi sekarang.
Karya Ibnu Majah yang paling populer adalah _"Sunan Ibnu Majah"_. Ibnu Katsir pernah berkata:
Baca Juga: Ibnu Qutaybah, Sosok Sejarawan Ulung Dari Persia Abad Ke-VIII
_"Muhammad bin Yazid bin Majah adalah pengarang "Kitab As-Sunan" yang termasyhur.
Kitab ini menunjukan dan membuktikan kegigihan kerjanya, kedalaman dan keluasan ilmunya, bacaan dan panutannya terhadap tradisi Nabi (As-Sunnah), baik dalam masalah Ushul (Akidah), maupun Furu' (Hukum), kitab ini terdiri dari 32 bab dan 150 fashal.
Di dalamnya terdapat 4.000 hadits yang berkualitas baik kecuali sebagian kecil saja"_.
Orang yang pertama kali memasukan kitab _"Sunan Ibnu Majah"_ ke dalam kumpulan kitab-kitab hadits standar sehingga termasuk ke dalam "Kutub Al-Sittah" adalah Abu Al-Fadl Muhammad bin Thahir Al-Maqdisi.
Pendapat ini diikuti oleh Hafizh Abdul Ghani Al-Maqdisi dalam kitabnya _"Ikmal"_ (pelengkap). Alasan mereka mendahulukan _"Kitab Sunan Ibnu Majah"_ atas _"Al-Muwatha"_ adalah karena dalam kitab karya Ibnu Majah terdapat banyak _Zawa'id_ (banyaknya hadits dalam kitab ini yang tidak terdapat pada lima kitab lainnya).
Sebagaimana kitab-kitab kumpulan hadits lainnya, kitab-kitab penafsiran (syarah) Sunan Ibnu Majah juga banyak bermunculan pada abad-abad sesudahnya.
Diantara kitab-kitab syarah itu adalah _"Misbah Az-Zujajah Syarh Sunan Ibn Majah"_ karangan Jalaluddin As-Suyuthi dan _"Syarah Sunan Ibn Majah"_ susunan Muhammad Abdul Hadi As-Sindi".***