PORTAL MAJALENGKA - Namanya ialah Abu Ali Al-Hasan bin Al-Haystam Al-Basri Al-Misri, ia dikenal juga dengan nama latin Al-Hazen, Avennethar, Avenetar.
Ia lahir di kota Basrah pada kisaran tahun 354 H./965 M. Ia adalah orang yang berbeda dengan Al-Hazen yang pernah menerjemahkan karya "Almages" nya Ptelemaious pada abad ke-10 M.
Ibnu Al Haystam merupakan salah seorang ahli matematika yang ulung juga ahli fisika yang terbaik yang paling disegani sejaknabad ke-11 M. Di masa hidupnya ia juga tercatat sebagaibah fisika pertama dari kalangan Islam.
Baca Juga: Tampil Ketiga Kalinya, Berikut Perjalanan Timnas Indonesia U-16 di Partai Final Piala AFF U-16
Dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, ia pindah ke Mesir dan bekerja di bawah pemerintahan Khalifah Fathimiyah, Al-Hakim (tahun 966-1020 M).
Ia mendapatkan kepercayaan untuk mencari metode guna memantau banjir tahunan sungai Nil, akan tetapi ia gagal dalam mengemban misi ini, karena misi ini memang terlalu berat untuk dibebankan ke pundak seorang Al-Haystam.
Bahkan sebuah sumber sejarah mengatakan, karena kegagalan mengemban misi tersebut, Al-Haystam seolah-olah menghilang, bahkan juga ada yang mengatakan ia gila hingga pada saat kematian Al-Hakim.
Baca Juga: Hati-hati! Ganti Air Akuarium Ikan Channa, Perhatikan Tahapan-tahapan Berikut
Dalam kitab "Uyumul Ariba fi Thabaqat Al-Attiba" disebutkan bahwa karya Ibnu Al-Haystam mencapai 200 judul karya ilmiah.