Sang istri lalu berucap pada jenazah suaminya.
"Semoga Allah merahmatimu. Wahai Wali Allah. Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang saleh,"
Mendengar ucapan itu Sultan Murad Ke-4 kaget
"Bagaimana mungkin dia termasuk Wali Allah, sementara orang-orang membicarakan tentang dia begini dan begitu sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya,"
Sang istri menjawab
"Sudah kuduga pasti akan begini. Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko-toko minuman keras. Dia membeli minuman keras dari para penjual sejauh yang ia mampu, kemudian minuman-minuman itu dibawa ke rumah lalu ditumpahkannya ke dalam toilet sambil berkata aku telah meringankan dosa kaum muslimin. Dia juga selalu pergi menemui para pelacur memberi mereka uang dan berkata malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi. Kemudian ia pulang ke rumah dan berkata kepadaku Alhamdulillah malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemuda-pemuda Islam. Orang-orang pun hanya menyaksikan bahwa ia selalu memilih kamar dan menemui pelacur lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan menjadikannya buah bibir," kata istrinya
Suatu hari istrinya pernah berkata kepada suaminya
"Kalau kamu mati nanti tidak akan ada kaum muslimin yang mau memandikan jenazah mu menshalati dan menguburkan jenazahmu,"
Suaminya hanya tertawa dan berkata
"Jangan takut bila aku mati aku akan disholati oleh sultannya kaum muslimin, para ulama dan para Wali,"
Mendengar itu Sultan Murad Ke-4, pun menangis Ia berkata
"Benar, Demi Allah aku lah Sultan Murad Ke-4 Besok pagi kita akan memandikannya, menshalatkannya dan menguburkannya,"