“Paduka Yang Mulia, sayap itu bisa diciptakan dalam mimpi,” kata Abu Nawas menjelaskan.
“Engkau berani mengatakan aku gila sepertimu,” tanya Baginda sambil melotot.
“Iya Baginda seperti itulah,” jawab Abu Nawas.
“Apa maksudmu wahai Abu Nawas?” tanya Baginda lagi.
“Baginda tahu bahwa membangun istana dilangit itu sangat mustahil dilakukan.
Tetapi, Baginda tetap menyuruh hamba mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin.
Sedangkan hamba juga tahu, bahwa pekerjaan itu mustahil untuk dikerjakan.
Tetapi hamba tetap menyanggupi titah Baginda yang tidak masuk akal itu" kata Abu Nawas dengan berusaha meyakinkan Baginda
Tanpa menoleh, Baginda kembali ke istana dengan diiringi para pengawalnya.
Sementara Abu Nawas ditinggal sendirian, sambil memandang ke atas melihat istana terapung di awang-awang.