Kecuali memikirkan bagaimana membuat sang raja merasa yakin, kalau yang dibangunnya itu benar-benar istana di langit.
Seluruh ingatannya dikerahkan dan dihubung-hubungkan, Abu Nawas bahkan sampai menjangkau ingatan masa kekanak-kanakannya.
Sampai ia ingat bahwa dulu ia pernah bermain layang-layang. inilah yang membuat Abu Nawas girang, ia tidak menyia-nyiakan waktu lagi.
Bersama beberapa sahabatnya ia merancang layang-layang nya yang berbentuk persegi empat.
Setelah layang-layang tersebut selesai dibuat, Abu Nawas melukis pintu-pintu dan jendela-jendela dan ornamen-ornamen lainnya, hingga menyerupai istana.
Ketika semuanya selesai Abu Nawas dan para sahabatnya menerbangkan layang-layang itu dari tempat yang dirahasiakan.
Begitu layang-layang istana itu membumbung tinggi di atas angkasa, penduduk negeri gempar.
Baginda Raja girang bukan kepalang,
“Benarkah Abu Nawas berhasil membangun istana di langit,” tanya sang Raja dalam hati.
Dengan tidak sabar, beliau ditemani beberapa pengawal bergegas menemui Abu Nawas.