Setelah melihat beberapa saat kepada santri yang mencuri pepaya itu, Mbah Kholil Bangkalan mengatakan demikian:
“Ya sudah, biarlah," kata Mbah Kholil Bangkalan dengan nada datar tanpa ada marah maupun pengusiran.
“Wah, celaka saya tidak bisa menjadi kyai,” kata santri pencuri pepaya sambil menangis menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya.***