MBAH ASNAWI Caringin, Wali Sekaligus Jawara Sakti Dari Banten

- 21 Juli 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Wali. MBAH ASNAWI Caringin, Wali Sekaligus Jawara Sakti Dari Banten
Ilustrasi Wali. MBAH ASNAWI Caringin, Wali Sekaligus Jawara Sakti Dari Banten /Pixabay/TamalRoy

PORTAL MAJALENGKA - Mbah Asnawi atau nama panggilan dari KH Tubagus Muhammad Asnawi. Ia adalah seorang wali dan seorang pendekar atau jawara sakti yang lahir dikampung Caringin Banten pada tahun 1850 M.

Mbah Asnawi dikenal sebagai ulama yang gigih menentang penjajahan Belanda. Ia mengorganisir para jawara Banten untuk menentang penjajahan.

Kyai Asnawi lahir dari pasangan Abdurrahman dan Ratu Sabi'ah. Dari pihak ayah nasabnya bersambung ke Sultan Banten.

Baca Juga: STRATEGI Mbah Kholil Bangkalan Sadarkan Santri Nakal yang Hendak Lamar Putrinya dengan Syarat Ini

Sedangkan dari pihak ibu ke Sultan Agung Mataram. Sejak usia 9 tahun. Asnawi sudah dikirim ayahnya untuk menuntut ilmu ditanah suci Makkah

Disana ia berguru kepada Syekh Nawawi Al-Bantani bersama santri-santri asal Indonesia semisal Mbah Kholil Bangkalan, Hadratussyekh Hasyim Asy'ari, dan lain-lain.

Selain belajar ilmu-ilmu agama, ia juga belajar tarekat kepada Syekh Abdul Karim Tamar, ulama Banten yang bermukim di Makkah.

Baca Juga: SALING CIUM TANGAN Wali Allah KH Thoifur Mawardi dan Habib Rizieq Shihab, Doa dan Bercengkrama

Setelah mengaji bertahun-tahun di tanah suci, Syekh Asnawi pulang ke kampung halamannya pada tahun 1870.

Syekh Asnawi mengamalkan dan menyebarkan ilmunya, ia mendirikan pesantren di kampung tersebut. Pesantren tersebut dikenal dengan ilmu fiqih, tasawuf, dan ilmu beladiri

Ketika gunung Krakatau meletus,ia beserta keluarganya selamat dengan mengungsi ke kampung Muruy,Menes. Sayang seluruh pesantrennya di kampung Caringin hancur lebur.

Baca Juga: Kisah Wali Allah yang Namanya Tertera di Lauhul Mahfudz Sebagai Penghuni Neraka

Ketika kembali lagi ke kampung halaman dari pengungsian, beliau membangun ulang pondok pesantren miliknya.

Mbah Asnawi mendirikan satu buah masjid yang diberi nama masjid Agung Assalafi, atau menurut sumber lain Salafiyah.

Arsitektur Masjid Salafiyah merupakan campuran dari unsur lokal dan luar. Unsur lokal terlihat dari atapnya.

Baca Juga: Ajengan Ilyas Ruhiyat, Wali dari Tanah Sunda yang Selalu Diminta Pendapatnya Oleh Gus Dur

Sementara unsur luar terlihat dari bentu jendela dan pintu dengan ukuran relatif besar. Juga pilar-pilar yang mengelilingi masjid.

Konon kayu untuk masjid tersebut dibawa oleh Asnawi dari Kalimantan, sebelumnya, kayu tersebut tidak bisa ditebang.

Kalaupun bisa ditebang, pohon tersebut muncul kembali. Setelah berdo'a, pohon itu bisa ditebang dan dibawanya ke Caringin. Masjid tersebut masih berdiri sampai sekarang.

Pada tahun 1925, ia mengarahkan santri-santrinya untuk turut membangun jalan antara Labuan dan Carita.

Baca Juga: Keramat Walisongo: Cara Sunan Giri Taklukkan Bala Tentara Majapahit, Ubah Sawah Jadi Lautan

Karena memimpin pemberontakan pada tahun 1926, ia dan keluarganya dipenjara pemerintah kolonial Belanda.

Mula-mula dipenjara Tanah Abang Jakarta, kemudian Cianjur. Selama di pengasingan, ia tetap derdakwah dan mengajarkan tarekat ke masyarakat Cianjur.

Sementara anaknya, KH Mohammad Hadi dan menantunya, KH Akhmad khatib yang juga ikut memberontak dibuang ke Digul hulu, Papua sekarang.

Kecintaannya akan perjuangannya terhadap ilmu agama melalui pesantren, penjara tidak membuatnya jera.

Baca Juga: Asal Usul Kenapa Hanya Keluarga Kesultanan Kesepuhan yang Dimakamkan di Komplek Pemakaman Sunan Gunung Jati

Dari dalam penjara, Asnawi meminta dua orang cucunya yang kakak beradik, yaitu KH Tubagus Muhammad Muslih dan KH Tubagus Ahmad Maemun untuk membangunp dan meneruskan kembali pesantren Caringin

Pada tahun 1930 berdirilah madrasah Masyarkul Anwar yang terletak di depan Masjid Salafiah. Pada tahun 1931, KH Tubagus Muhammad Asnawi bebas dari penjara.

Kemudian pada tahun 1937, ia wafat. Jenajahnya dikebumikan di Masjid Salafiah. Makamnya hingga sekarang tidak pernah sepi dari para peziarah.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Penerus Para Nabi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah