WALI MISTERIUS dari Gunung Dieng, Mbah Fanani Sering Menghilang untuk Sholat di Mekkah

- 19 Juli 2022, 05:31 WIB
Mbah Fanani. WALI MISTERIUS dari Gunung Dieng, Mbah Fanani Sering Menghilang untuk Sholat di Mekkah
Mbah Fanani. WALI MISTERIUS dari Gunung Dieng, Mbah Fanani Sering Menghilang untuk Sholat di Mekkah /YouTube

 

PORTAL MAJALENGKA - Wali misterius Mbah Fanani sering menghilang dari pertapaannya dan pergi ke Mekkah untuk sholat.

Mbah Fanabiyang diyakini Wali Allah sudah puluhan tahun bertapa di kaki Gunung Dieng.

Setiap datang waktu sholat, Mbah Fanani diceritakan menghilang dari tenda tempatnya bertapa.

Baca Juga: Keramat Sakti Guru Sekumpul, Undang Walisongo Berkumpul Ngaji Bareng di Kamarnya

Setiap hari Mbah Fanani tidak berbicara satu patah katapun saat dikunjungi orang.

Mbah Fanani dikenal sebagai sosok misterius, selain tidak pernah bicara sama sekali, tidak diketahui maksud serta tujuan bertapa di sana.

Keberadaan Mbah Fanani sempat menjadi pemberitaan Nasional pada sekitar 2016, karena sempat dibawa keluarganya ke Indramayu dan Cirebon.

Baca Juga: Ketika Wali Allah Berhenti Menyamar Jadi Kuli Panggul, Terjadi Sesuatu yang Tak Terduga

Mbah Fanani diketahui sudah puluhan tahun bertapa di Jalan Raya Dieng, RT 1 RW 1, Desa Dieng Kulon.

Dikutip dari NU Online, Mbah fanani bertapa di sebuah tenda kecil depan rumah warga.

Mbah Fanani menghabiskan waktu setiap hari di dalam tenda tanpa beraktivitas apapun, kebal dengan udara panas dan dingin Gunung Dieng.

Baca Juga: Air Mata Mbah Hasan Genggong dan Mbah Hamid Pasuruan Membasahi Pakaian

Meskipun panas terik dan hujan badai, Mbah Fanani tidak pernah sekalipun terlihat beranjak dari tendanya tersebut.

Mbah Fanani dalam kesehariannya hanya diam duduk sembari berselimut kain hitam.

Menurut Habib Lutfi bin Yahya, Mbah Fanani termasuk min Auliaillah. Siapa yang singgah di Wonosobo atau Dieng sempatkan berkunjung bertemu dengan Mbah Fanani.

Meski pertemuan itu sekadar isyarat minta berkah dan doa dari beliau.

Mbah Fanani diceritakan, dulu pengasuh pondok pesantren di Cirebon.

Banyak orang yang datang dari berbagai daerah, mulai dari habaib-habaib, ustadz, anak-anak pesantren dan warga biasa juga.

Mbah Fanani pernah ditemui di Makkah seperti cerita yang disampaikan oleh Taifin, ketua RT 1-RW 1, Desa Diengkulon, kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.

Dia bersama istrinya menceritakan Mbah Fanani pernah ditemui di Makkah, Arab saudi oleh seorang warga Banjarnegara.

Kemudian setiap masuk waktu shalat, Mbah Fanani menghilang dari tenda.

Konon beliau tidak pernah ada di tendanya saat masuk waktu shalat lima waktu, beliau tak terlihat entah kemana.

Karomah lainnya, tenda Mbah Fanani pernah dilempar botol minum, dan pelakunya kecelakaan.

Selain itu Mbah fanani bisa merasakan aura negatif para tamu yang akan menemuinya. Wallahu Alam Bishowab.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah