Mbah Fanani diketahui sudah puluhan tahun bertapa di Jalan Raya Dieng, RT 1 RW 1, Desa Dieng Kulon.
Dikutip dari NU Online, Mbah fanani bertapa di sebuah tenda kecil depan rumah warga.
Mbah Fanani menghabiskan waktu setiap hari di dalam tenda tanpa beraktivitas apapun, kebal dengan udara panas dan dingin Gunung Dieng.
Baca Juga: Air Mata Mbah Hasan Genggong dan Mbah Hamid Pasuruan Membasahi Pakaian
Meskipun panas terik dan hujan badai, Mbah Fanani tidak pernah sekalipun terlihat beranjak dari tendanya tersebut.
Mbah Fanani dalam kesehariannya hanya diam duduk sembari berselimut kain hitam.
Menurut Habib Lutfi bin Yahya, Mbah Fanani termasuk min Auliaillah. Siapa yang singgah di Wonosobo atau Dieng sempatkan berkunjung bertemu dengan Mbah Fanani.
Meski pertemuan itu sekadar isyarat minta berkah dan doa dari beliau.
Mbah Fanani diceritakan, dulu pengasuh pondok pesantren di Cirebon.
Banyak orang yang datang dari berbagai daerah, mulai dari habaib-habaib, ustadz, anak-anak pesantren dan warga biasa juga.