Pada era Soeharto berkuasa, Abuya Bustomi berada diluar pagar Soeharto. Beliau mendukung partai berlambang Ka'bah yang berasaskan Islam yaitu (PPP).
Selain sebagai kecintaannya kepada Islam dukungannya ke (PPP) adalah sebagai lambang perlawanannya kepada Soeharto.
Ketika masa kampanye PPP tiba hari itu seluruh SPBU mendadak tidak ada bensin, hal itu mungkin suatu kesengajaan agar kampanye PPP jadi terhambat.
Baca Juga: KH Kholil Bangkalan Ubah Arah Kiblat hanya dengan Lubangi Dinding Masjid, Karomah Wali Allah
Panitia mulai bingung Padahal kemarin ketika Lkampanye Golkar semua SPBU tidak ada yang kekurangan bensin akhirnya, Abuya Bustomi memerintahkan para peserta kampanye yang membawa kendaraan untuk mengambil air sawah untuk dijadikan bahan bakar bensin.
Awalnya banyak yang tidak percaya namun akhirnya keyakinan kepada Allah melalui orang yang dicintainya membuat para peserta menuruti perintah sang Abuya.
Benar saja hari Itupun seluruh kendaraan dapat berjalan sampai selesai kampanye hanya berbahan bakar air sawah yang dijampi oleh Abuya Bustomi.
2. Membelah diri menjadi 5
3. Abuya Bustomi di dalam penjara
Ketika Abuya Bustomi di dalam penjara, Ia beberapa kali Abuya berurusan dengan pihak kepolisian karena membela santrinya yang menghadapi masalah bahkan Beliau pernah dipenjarakan karena hal itu.