Network
Pada suatu ketika Kyai Nur Kholis tengah sowan atau bersilaturahim ke kediaman Gus Dur. Tiba-tiba ada orang China keturunan atau Tionghoa datang dengan anaknya yang hiperaktif.
Tamu Tionghoa tersebut datang dengan maksud ingin mengadukan keluh kesahnya terkait perilaku sang anak yang dianggapnya tidak normal.
Baca Juga: PRABU SILIWANGI Di Mata Dunia: The Kingdom of Sunda is Justtly Governed
Apa pun yang ada di depannya, si anak akan menendang dan melemparkannya. Dengan perasaan bersalah, tamu Tiongjoa itu berkata pada Gus Dur bahwa sang anaknya memiliki kelainan.
Tak disangka-sangka, Gus Dur justru mengatakan tingkah laku yang ditunjukkan sang anak bukan karena kelainan. Melainkan keistimewaan.
Gus Dur mengungkapkan anak tersebut memilki kecerdasan di atas rata-rata dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusianya.
Baca Juga: Polisi Ini Heran Saat Wali Allah Mbah Kholil Bangkalan Tangkap Penjahat dengan Obat Pencuci Perut
Dalam momen tersebut Gus Dur juga menyarankan kepada si tamu Tionghoa tersebut untuk menyekolahkan anaknya di Amerika.
Karena menurut Gus Dur, Amerika memiliki sekolahan yang khusus menampung anak-anak dengan IQ tinggi.
Setelah melakukan banyak pembicaraan terkait sang anak dan dirasa cukup, kemudian tamu Tionghoa itu berpamitan dan memberikan segepok uang dalam kantong warna cokelat kepada Gus Dur.
