Kisah Karomah Mbah Kholil Bangkalan Transfer Ilmu ke Mbah Hasyim Asy'ari, Serasa Berguru 120 Tahun

- 3 Juli 2022, 07:00 WIB
Kisah Karomah Mbah Kholil Bangkalan Transfer Ilmu ke Mbah Hasyim Asy'ari, Serasa Berguru 120 Tahun
Kisah Karomah Mbah Kholil Bangkalan Transfer Ilmu ke Mbah Hasyim Asy'ari, Serasa Berguru 120 Tahun /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Mbah Kholil Bangkalan bisa dibilang mahaguru ulama Nusantara.

Banyak ulama yang lahir dari didikan Mbah Kholil Bangkalan. Salah satunya Mbah Hasyim Asy'ari yang tak lain pendiri Nahdlatul Ulama.

Ketika Mbah Hasyim Asy'ari nyantri di Bangkalan, beliau diberi tugas mengurusi kuda milik Mbah Kholil Bangkalan hingga kesempatan untuk ngaji pun tidak banyak.

Baca Juga: INILAH WASIAT PRABU SILIWANGI Kakek Sunan Gunung Jati untuk Keturunan dan Rakyatnya

Suatu hari, Mbah Kholil Bangkalan kedatangan tamu dari Jawa dan kebetulan dia seorang Kiai, namun santrinya tak sampai ratusan hanya puluhan saja.

Setelah tamu ditanya keperluannya apa, lalu tamu tersebut mengutarakan keperluannya kepada Mbah Kholil Bangakalan.

"Mbah Kholil Bangakalan, saya datang ke sini pertama niat silaturahmi, dan yang kedua saya hendak menikahkan putri saya," ujar tamu tersebut.

Baca Juga: Ratusan Orang di Majalengka Dukung Anies Jadi Presiden 2024: Berprestasi dan Terbukti

Beliau menyampaikan bahwa putrinya itu sudah dewasa dan Kiai tersebut ingin segera menikahkan putrinya.

"Apalagi usia saya juga sudah ada di ambang pintu ajal yang tak lama lagi Allah pasti memanggil ruh saya. Jika ada saya mohon petunjuk dan izin Kyai untuk mencarikannya," ujarnya.

Tanpa berpikir panjang, Mbah Kholil Bangkalan langsung memanggil Mbah Hasyim As'ari yang ada di belakang rumahnya yang sedang mengurus kuda.

Baca Juga: HUTAN KERAMAT Petilasan Prabu Siliwangi, Kelak Jadi Wilayah Kekuasaan Prabu Kian Santang dan Sunan Gunung Jati

Mendengar Mbah Kholil Bangkalan memanggilnya, spontan Mbah Hasyim Asy'ari langsung lari tunggang-langgang menghadap sang guru.

"Kiai manggil saya?," tanya Mbah Hasyim Asy'ari.

"Iya," jawab Mbah Kholil Bangkalan.

Tanpa banyak tanya lagi, Mbah Hasyim Asy'ari langsung merunduk, kemudian Mbah Kholil Bangkalan berkata kepada tamu itu.

Baca Juga: HUT Bhayangkara Ke-76 Undang Tokoh Lintas Agama Indramayu, Ketua DPRD: Semoga Polisi Semakin Profesional

"Ini dia calon menantumu yang akan meneruskan perjuangan mu," ujar Mbah Kholil Bangkalan.

Tamu pun terkejut, tegang, dan tak habis pikir sambil bergumam dalam hatinya.

"Masa iya sih santri seperti ini akan mengurus pesantrenku, saya tidak yakin bila anak ini banyak ilmunya," ujar tamu itu dalam hatinya.

Di sisi lain, Mbah Hasyim Asy'ari pun terkejut sambil bergumam dalam hatinya.

Baca Juga: Mabes Polri Gelar Doa Lintas Agama pada HUT Bhayangkara Ke-76 untuk Bangsa Indonesia Lebih Baik Lagi

"Masa iya Mbah Kholil Bangkalan tega akan menjodohkan saya dengan putrinya ulama yang begitu mulia dan santrinya banyak serta berwibawa, juga alim," kata Mbah Hasyim Asy'ari dalam hati.

"Sudahlah kamu pulang saja dan siapkan selamatannya di rumahmu. Tiga hari lagi akad nikah dilaksanakan dan kamu Hasyim kembali kebelakang," perintah Mbah Kholil Bangkalan.

Mbah Hasyim Asy'ari pun kembali ke tempat tugasnya dengan hati yang risau, pikiran kacau balau, dan perasaan galau sembari bertanya-tanya dalam hati kecilnya.

"Bagaimana saya bisa menjalani ini semua? Kenapa guru tidak memberitahu saya sebelumnya? Atau paling tidak menawarkannya," kata Mbah Hasyim Asy'ari.

Baca Juga: HUT Bhayangkara Ke-76, Kapolres Bekasi Adakan Program Bedah Rutilahu

Gundah gulana, bimbang, ragu, dan bingung terus berkecamuk dalam pikiran Mbah Hasyim Asy'ari.

Di saat-saat seperti itulah hidayah ditampakkan. Mbah Hasyim Asy'ari teringat di mana suatu hari saat Mbah Kholil Bangkalan mengajarkan kitabnya.

"Sederhana saja, siapa di antara kalian yang ingin tercapai hajatnya maka bacalah shalawat nariyah sebanyak-banyaknya, dan pada waktu ijabah sangat dianjurkan yaitu setelah separuh malam hingga menjelang subuh," ujar Mbah Kholil sewaktu mengajarkan kitab kepada Mbah Hasyim As'ari.

Baca Juga: Mengapa Hari Raya Idul Adha 1443 H di Indonesia dengan Arab Saudi Berbeda? Begini Penjelasannya

Menurut Mbah Kholil Bangkalan, waktu yang diijabah yakni saat malam kira-kira pukul 12.00.

Mbah Hasyim Asy'ari pun melaksanakan apa yang pernah diucapkan gurunya itu, yaitu membaca shalawat nariyah sebanyak-banyaknya.

Menjelang shubuh, Mbah Hasyim Asy'ari ketiduran, dan hal ajaib di mana dalam mimpi tidur sekejap nya itu beliau bermimpi bertemu Imam Al Bukhari dan mengajarkan kepada beliau Hadits Shahih selama 40 tahun lamanya.

Lalu Mbah Hasyim Asy'ari terbangun serta terkejut tidak percaya atas mimpinya itu.

Baca Juga: Gadis Asal Tasikmalaya Nyasar di Majalengka, Sudah 3 Bulan Lari dari Rumah Cari Pacar yang Dikenal via Medsos

Tidak hanya itu, di malam yang kedua terjadi lagi dalam mimpinya Mbah Hasyim Asy'ri bertemu Imam Syafi'i dan mengajarkan kepadanya kitab-kitab fiqih dari berbagai mafzhab, yaitu Imam Syafi'i sendiri, Hanafi, Maliki, dan Hambali selama 40 tahun lamanya.

Kejadian serupa pun terulang hingga malam ketiga. Kali ini Mbah Hasyim Asy'ari bermimpi bertemu dengan Imam Al Ghazali dan Junaid Al Baghdadi yang mengajarkannya kitab-kitab tasawuf selama 40 tahun.

Setelah Mbah Hasyim Asy'ari terbangun, beliau terkejut dan bertanya dalam pikirannya, apa makna dari semua mimpi ini?

Keesokan harinya, Mbah Hasyim hendak bertanya kepada gurunya, namun tidak ada kesempatan karena beliau justru disuruh siap-siap berangkat ke rumah calon mertua untuk melangsungkan akad nikah.

Baca Juga: Kisah Keramat Kyai Jauhar Balerante Cirebon Diuji, Ditantang Pendekar Adu Kesaktian

Kemudian keduanya pun berangkat hingga di tempat tujuan langsung dilakukan akad nikah. Sepatah katapun tak ada yang keluar terucap dari Mbah Kholil Bangkalan.

Mulai dari Bangkalan hingga sampai di tempat akad pernikahan, barulah Mbah Kholil Bangkalan hendak pulang beliau mengatakan kepada Mbah Hasyim dan kepada mertuanya dan disaksikan banyak santri dan tamu undangan.

"Hasyim jangan nyelwang-nyeleweng ya, ibadah ikut yang dicontohkan nabi melalui ulamanya dan Ikutilah ulamanya Allah agar selamat Allah pasti bersamamu," kata Mbah Kholil Bangkalan.

Sedangkan pesan kepada mertua Mbah Hasyim Asy'ari, Mbah Kholil Bangkalan berkata.

Baca Juga: INILAH 5 Raja Kerajaan Galuh Pakuan Pajajaran, Prabu Siliwangi Paling Sakti

"Jangan ragu dengan Hasyim, dia sudah ngaji 120 tahun lamanya," ucap Mbah Kholil Bangkalan.

Baik Mbah Hasyim Asy'ari, mertua, dan para tamu tidak begitu paham serta kebingungan menafsiri apa yang dikatakan oleh Mbah Kholil Bangkalan itu.

Karena mereka pikir ini tidak masuk akal, kapan ngajinya sampai 120 tahun? sementara usia Mbah Hasyim Asy'ari saja belum sampai 50 tahun.

Lalu Mbah Kholil Bangkalan pun balik ke Bangkalan. Esoknya Mbah Hasyim diuji mertuanya sembari ingin membuktikan sealim apakah menantunya yang dijagokan gurunya itu.

Baca Juga: KESAKTIAN Prabu Siliwangi Didapat Melalui Pengembaraan di Hutan Sancang, Gunung Ciremai dan Ujung Kulon

Mbah Hasyim Asy'ari dengan agak gugup berada di masjid, sementara di tempat yang biasa mertuanya duduk sudah disediakan 2 Kitab Tafsir dan Hadits.

Tanpa ditanya, santri dan ustadz lainnya memberitahukan batas yang harus diajarkan dan dibaca.

Keajaiban pun dimulai, tanpa harus menengok apalagi memegang kitabnya, Mbah Hasyim Asy'ari langsung membaca dengan fasih dan hafal di luar kepala.

Tidak hanya itu, Mbah Hasyim Asy'ari pun mampu membahasnya layaknya masyayikh yang sudah kenyang dengan segudang ilmu, tak satupun ada yang salah.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati dan Walisongo Kalah Debat dari Syekh Siti Jenar, Sunan Kalijaga Turun Tangan

Ustadz dan santri senior yang tidak yakin dengan kemampuan Mbah Hasyim Asy'ari pun menjadi takjub. Begitu pula mertuanya yang mengintip dari celah jendela rumahnya pun ikut takjub.

Sejak saat itu hingga seterusnya, Mbah Hasyim Asy'ari lah yang mengajarkan semua kitab-kitab klasik yang tebal dari berbagai cabang ilmu agama Islam.

Itulah beberapa karomah Mbah Kholil Bangkalan kepada Mbah Hasyim Asy'ari.

Disclaimer: Kisah ini hanya bersumber dari satu sumber saja. Masih kemungkinan terdapat versi lain sumber lainnya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Nurus Sholeh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah