Si santri pun kembali ke ruang depan, lalu menghabiskan minuman tamu yang masih tersisa. Setelah itu ia kembali ke langgar untuk terus pengajian pelajarannya.
Santri tersebut mendengar sayup-sayup pembicaraan Mbah Sholeh Darat dengan sang tamu yang berbincang dalam bahasa Arab.
Suara keduanya terdengar tapi isi pembicaraan kurang jelas karena jarak dan dipisahkan dinding kayu di dalam ruangan.
Baca Juga: Kisah Para Wali, Mbah Kholil Berguru kepada Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari Santrinya Sendiri
Saat malam telah larut, sang tamu pamit pulang. Mbah Sholeh Darat mengantarkannya sampai serambi rumah.
Usai melambaikan tangan di halaman langgar, si tamu itu melangkah ke arah jalan besar lantas menghilang di kegelapan malam.
Para santri yang penasaran lantas memberanikan diri bertanya kepada Mbah Sholeh Darat.
"Itu tadi siapa Kiai, rasanya belum pernah datang ke sini," tanya seorang santri senior yang tadi menyuguhi minuman.
Baca Juga: NGERI! Kambing Mbah Sholeh Darat Memakan Harimau Besar: Kisah Keramat Wali Allah
"Itu tadi Imam Al Ghazali, beliau merestui kitab yang ku tulis," jawab Mbah Sholeh Darat.