Baca Juga: Pengembaraan Syekh Datuk Kahfi, Guru dari Nyimas Rara Santang Ibu dari Sunan Gunung Jati
Seseorang yang mencapai kedudukan ini akan lupa kepada segalanya. Saking tenggelam dalam “mabuk” kenikmatan.
Dengan kata lain Seni Brai menjadi media seni sekumpulan orang-orang yang cinta kepada Allah. Dengan pertunjukannya, Brai berusaha mengajak penonton merasakan hal yang sama, mencintai Allah SWT.
Adapun versi lainnya menyebutkan bahwa Brai diambil dari nama Nyi Mas Ratu Brai, yaitu tokoh wanita yang mempelopori seni Brai.
Nyimas Ratu Brai sangat senang memainkan seni ini, bahkan diceritakan pernah dimainkan bersama Syekh Idhofi dan juga Syekh Datuk Kahfi di puncak Gunung Jati.
Nyimas Ratu Brai menyebarkan kesenian ini ke berbagai pelosok desa yang ada di Cirebon. Hal ini diyakini dalam pandangan komunitas seni Brai di Cirebon, terutama di Desa Bayalangu, Gegesik, Cirebon.
Hingga kini Seni Brai masih sering dimainkan dengan alat terbangan dan juga syair-syair mengagungkan kebesaran Allah SWT.
Kanal YouTube Asguja, mengunggah seni Brai ketika dimainkan didepan pintu Pasujudan pemakaman Sunan Gunung Jati.
Sehingga ketika kita mendengarkannya kita akan terhanyut dan terbawa ke dalam cinta kepada Allah SWT. *