Lalu Syekh Siti Jenar menjelaskan bahawa sujud itu hakikatnya tidak butuh dahi tidak perlu tangan namun ruh itulah yang sujud.
Inilah tingkat keimanan yang tinggi namun tidak bisa dicontoh oleh sembarang orang.
Menurut Gus Baha, selama ini orang syariat jika ada orang mati, berarti kembali ke Allah.
Sedangkan menurut orang hakikat salah besar, orang mati itu tidak ada.
Selama ini ruh seseorang tersiksa karena terjebak dalam dunia fisik yang fana ini.
Ruh orang tersiksa di alam fisik, karena ketemu jasadnya orang itu. Dia tersiksa dia, setiap mau makan saja harus kerja dan lain sebagainya.
Karena ruh itu tidak butuh makan, minum, menikah dan segala kebutuhan duniawi.
Namun karena hidup bersama jasad di dunia inilah yang membuatnya tersiksa.
Oleh karenanya, sejatinya orang mati itu bukan hilang ruhnya, namun ruh tadi kembali ke habitatnya yang kekal.
Keyakinan itu diyakini betul oleh orang wahdatil wujud.***