PORTAL MAJALENGKA - Dengan kekuatan iman Nyi Subang Larang hadapi Prabu Siliwangi yang ingin menjadikannya istri.
Dikisahkan saat itu Prabu Siliwangi memiliki kontrol sendiri pada wilayah kekuasaannya.
Yang membentang di Tanah Jawa bagian barat, mulai dari Banten sampai perbatasan Jawa.
Prabu Siliwangi adalah raja Pajajaran yang dikenal adil dan sejahtera dalam memimpin sehingga dicintai rakyatnya.
Keturunan Prabu Siliwangi dari pernikahan dengan Nyi Subang Larang ada yang menjadi Walisongo yakni Sunan Gunung Jati.
Ustaz Adi Hidayat dalam sebuah ceramahnya di YouTube membahas bagaimana Prabu Siliwangi menikah dengan Nyi Subang Larang.
Ketika masuk ke daerah karawang ditemukan seorang perempuan sedang mengaji.
Terdengar oleh Prabu Siliwangi suaranya llembut sekali dan bagus.
Begitu dilihat wanita yang mengaji itu cantik luar biasa, namanya Nyai Subang Larang.
Nyai Subang larang ini ternyata anak pembesar muslim yang sedang belajar di pesantren Syekh Quro.
Nyi Subang Larang jadi santri dari guru besar yang baru pulang dari Makkah bernama Syekh Hasanudin.
Makkah dulu dikenal Umul Quro sehingga gurunya disebut dengan Syaikh Quro.
Syekh Quro dan kebaikan muridnya diketahui oleh Prabu Siliwangi.
Singkat cerita, maka diminta Nyai Subang Larang untuk jadi bagian dari istri Prabu Siliwangi.
Tapi apa yang disampaikan Nyai Subang Larang menjawab lamaran dari Prabu Siliwangi?
Dengan kekuatan imannya Nyi Subang Larang mengatakan:
“Anda boleh nikahi saya kalau mau masuk Islam,"
Dipercaya, jika kalimat yang dikeluarkan dengan nilai keimanan dan tidak pernah dipakai maksiat, maka ada kekuatan-kekuatan yang Allah menggerakkan
Dengan syarat yang diminta Nyi Subang Larang, maka Prabu Siliwangi masuk Islam.
Dari pernikahan itu lahirlah tiga orang anak, dua laki-laki satu perempuan.
Anak pertama lahir tahun 1423 diberi nama Raden Walasungsang.
Anak kedua lahir tahun 1426 diberi nama Rara Santang, anak ke-3 lahir 1427 diberi nama Raden Kian Santang,
Semuannya masuk mengikuti ibunya.
Walasungsang berganti nama dengan Abdullah Iman dan Rara santang berganti menjadi Syarifah Mudaim.***