Cariosan Prabu Siliwangi, Kisah Sang Kakek Sunan Gunung Jati, Menikahi Nyi Ambet Kasih Majalengka

- 24 Maret 2022, 11:20 WIB
Cariosan Prabu Siliwangi, Kisah Sang Kakek Sunan Gunung Jati, Menikahi Nyi Ambet Kasih Majalengka
Cariosan Prabu Siliwangi, Kisah Sang Kakek Sunan Gunung Jati, Menikahi Nyi Ambet Kasih Majalengka /SS YouTube Insight & Inspiratif

PORTAL MAJALENGKA - Prabu Siliwangi adalah kakek dari Sunan Gunung Jati yang menjadi Sultan di Kesultanan Cirebon.

Sunan Gunung Jati adalah putra dari Nyimas Rara Santang, yang merupakan putri dari Nyimas Subang Larang.

Nyimas Subang Larang merupakan salah satu istri dari Prabu Siliwangi yang menjadi raja di Pajajaran.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Penyebab Prabu Siliwangi Marah dan Ingin Menyerang Cirebon

Selain Nyimas Subang Larang, Prabu Siliwangi juga dikisahkan menikahi seorang wanita sakti yaitu Nyimas Ambet Kasih.

Kisah Prabu siliwangi yang menjalin kasih dengan Nyi Ambet Kasih tercatat dalam naskah Cariosan Prabu Siliwangi,

Kisah Nyimas Ambet Kasih dan Prabu Siliwangi diceritakan panjang lebar hingga menjelang pernikahannya dalam bentuk pupuh.

Baca Juga: Mpu Anjani adalah Sosok Pembuat Pusaka Sakti yang dimiliki Kakek dari Sunan Gunung Jati, Keris Prabu Siliwangi

Penelitian terhadap Naskah Cariosan Prabu Siliwangi dilakukan oleh Lembaga Penelitian Prancis untuk Timur Jauh, dan hasil penelitiannya diterbitkan tahun 1983.

Kurun waktu yang digambarkan oleh Cariosan Prabu Siliwangi adalah bagian pertama dari hidup Siliwangi ketika ia sebagai seorang putra mahkota muda.

Prabu Siliwangi adalah putra kedua Angga Larang atau julukan dari Dewa Niskala, yang menikah dengan Uma Dewi.

Baca Juga: KISAH Dua Putra Prabu Siliwangi: Walangsungsang dan Rara Santang, Pewaris Takhta Padjajaran (2)

Kelahiran Prabu Siliwangi menggegerkan kerajaan-kerajaan bagian yang ada di Pajajaran,

Karena wajah Prabu Siliwangi saat bayi begitu bersinar, sehingga dapat dianggap sebagai jelmaan Dewa Wisnu.

Kakaknya adalah putra dari Selir yang bernama Astuna Larang atau Sang Astuna Wangsa.

Dan ada satu lagi anak Prabu Angga Larang yang paling akhir atau bungsu bernama Rangga Pupuk.

Kakaknya sangat iri terhadap Raden Prabu Siliwangi, karena ia merupakan putra dari permaisuri.

Hingga karena rasa iri ini, Astuna Larang mencoba membunuh Prabu Siliwangi, adiknya itu.

Dengan siasat liciknya akhirnya Prabu Siliwangi diasingkan dari kerajaan dan dijualnya sebagai budak hitam dengan dibaluri ceumeung.

Hal ini dilakukan karena jika tidak dibaluri ceumeung, dan kelihatan bersih serta wangi, ia tak akan dibeli orang.

Seorang panakawan (pelayan) Raja putra Astuna Larang yang bernama Tandesang menganjurkan agar Pamanah Rasa mengubah namanya menjadi Asilih Wawangi.

Prabu Siliwangi dalam teks Cariosan Prabu Siliwangi disebut juga sebagai Raja Sunu atau Raja Siwi.

Hilangnya Prabu Siliwangi dari keraton berlangsung 5 tahun. Pengembaraannya menjauhkan Prabu Siliwangi dari tahta Kerajaan.

Dikenal menjadi pemuda yang cerdas dan terampil juga sifat-sifatnya yang luar biasa Prabu Siliwangi akhirnya banyak dikenal oleh kalangan raja.

Selain itu juga Prabu Siliwangi muda dikenal sakti dan memiliki olah kanuragan yang luar biasa.

Dikisahkan Prabu Siliwangi akhirnya menikah, Perkawinan yang ada lebih bersifat politis dan simbolis.

Tradisi mengawinkan saudara perempuan raja dengan raja yang memiliki kharisma tinggi dicatat oleh para penjelajah Portugis ketika tiba di Sunda Kalapa.

Dalam Cariosan Prabu Siliwangi juga bercerita tentang satu kerajaan yang bernama Balangbangan.

Negeri Balangbangan mungkin berasal dari kata Balungbungan bukan Blambangan.

Dalam naskah ini disebutkan dirajai oleh Amuk Murugul atau nama lainnya Surabima Lembugora Panji Wirajaya atau Wirajayeng Satru atau Raja Panji.

Mungkin, dalam naskah ini penyebutan Balangbangan diartikan sebagai "negeri timur".

Kerajaan yang dirajai oleh Amuk Murugul adalah Kerajaan Japura yang berlokasi di timur Kabupaten Cirebon, meliputi Sindanglaut hingga Ciledug.

Ada yang paling perlu kita catat adalah perkawinan Prabu Siliwangi dengan putri raja Singapura, yang bernama Mraja Larang Tapa atau Nyimas Subang Larang

Dikatakan bahwa Prabu Siliwangi acuh tak acuh terhadap perkawinan politik itu.

Prabu Siliwangi ditakdirkan Dewa untuk menikah kepada seorang putri cantik yaitu Nyi Ambet Kasih.

Putri Nyi Ambet Kasih adalah putri seorang juru pelabuhan Sindangkasih yang telah menukarkan kayu jati serta satu jukung (Kapal Jung) dengan budak hitam yang dibuang kakaknya.

Ketika itu Prabu Siliwangi mau dijual di pelabuhan. Rencananya Prabu Siliwangi akan dibeli oleh Minadi, Sang Juragan Nahkoda dari Palembang.

Selanjutnya, Prabu Siliwangi mandi di Pancuran Cibasale, sehingga ia kembali kepada rupa asalnya.

Menarik, bahwa nama Cibasale kini ada di kecamatan Majalengka kulon, Majalengka.

Ada lagi wilayah 'katenggang' alias neggang dapat terlihat dari kejauhan, tempat Lampung Jabul dan kawan-kawan diami, kemudian diganti nama menjadi Panyingkiran.

Kemudian disebut negeri Maosalengka (Pupuh XIV:27) sebagai negeri asal nenek moyang Amuk Murugul, sebelum ia memerintah Balangbangan.

Itulah Kisah Cariosan Prabu Siliwangi yang berakhir dengan kisah percintaan Ambetkasih dan Siliwangi hingga diambang pernikahan.

Namun kita juga akan menemukan perbedaan kisah dan penuturan tentang kisah Nyi Ambet Kasih dan Prabu Siliwangi dari versi Sejarah lainnya.

Itulah sejarah yang memiliki banyak versi tentunya akan menambah wawasan dan khazanah kita.**

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Insight & Inspiratif Chanel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x