PORTAL MAJALENGKA - Pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati, selain perluasan wilayah juga dilakukan pembangunan sarana dan prasarana untuk menjadikan Caruban atau Cirebon pusat peradaban Islam.
Upaya pembangunan tersebut untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, membuat akses sosial ekonomi masyarakat, keamanan masyarakat, membuka jaringan internasional, dan pusat peradaban Islam.
Adapun lima pembangunan yang digagas Sunan Gunung Jati dan menjadikan Cirebon sebagi pusat peradaban Islam yaitu:
- Pada tahun 1483, keraton lama Dalem Pakungwati yang dibangun Cakrabuwana diperluas dan ditambah dengan bangunan-bangunan pelengkap, termasuk tembok keliling setinggi 2,5 meter dengan ketebalan 80 cm pada areal tanah seluas 20 hektare.
Selanjutnya, untuk keamanan dibangun tembok setinggi 2 meter mengelilingi ibukota, meliputi areal seluas 50 hektare.
Tembok keliling itu tentu saja dilengkapi dengan pintu gerbang, yang salah satu dari pintu gerbang itu diberi nama Lawanggada.
- Pembangunan pangkalan perahu yang terletak di sebelah tenggara keraton di tepi Sungai Kriyan.
Pangkalan perahu itu dilengkapi dengan gapura yang disebut Lawangsanga, bengkel perahu, istal kuda kerajaan, dan pos-pos penjagaan.
Tujuannya untuk memperbaiki kapal-kapal yang rusak dan sebagai pintu utama penjagaan dan keamanan.
Baca Juga: Indonesia vs Timor Leste, Diwarnai Debut 2 Wonderkid dan Peran Vital Pratama Arhan