Sejarah Singkat Sunan Gunung Jati, Pendakwah Juga Sultan Cirebon

- 27 Januari 2022, 15:58 WIB
Masjid Sang Cipta Rasa Kasepuhan, jejak Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di Cirebon dan sekitarnya.
Masjid Sang Cipta Rasa Kasepuhan, jejak Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di Cirebon dan sekitarnya. /Husain Ali/Portal Majalengka

PORTAL MAJALENGKA – Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Jati merupakan seorang ulama Wali Songo dan pendakwah agama Islam di Nusantara pada abad ke-14 Masehi.

Syarif Hidayatullah merupakan Sultan Cirebon pada tahun 1479-1568 dengan gelar Susuhunan Jati atau lebih populer Sunan Gunun Jati.

Sunan Gunung Jati merupakan putra dari Sultan Syarif Abdullah Umdatuddin dan Nyai Rara Santang, putri Prabu Siliwangi yang merupakan pemimpin Kerajaan Padjajaran.

Baca Juga: Prinsip Sunan Gunung Jati dalam Bidang Kesehatan saat Pimpin Kasultanan Cirebon

Dilansir dari berbagai sumber, sejak kecil Sunan Gunung Jati sudah menampakkan kecerdasan serta ketekunannya dalam menuntut ilmu agama. Ia juga dibekali restu dari sang ibunda untuk menuntut ilmu ke Mekkah.

Sesampainya di Mekkah, Sunan Gunung Jati berguru dengan Syekh Tajudin Al-Qurthubi. Selang beberapa waktu kemudian, ia pergi ke Mesir untuk belajar ilmu kepada Syekh Muhammad Athaillah Al-Syadzili, yang merupakan seorang ulama bermadzhab Syafi’i.

Bersama dengan Syekh Muhammad Athaillah Al-Syadzili, Sunan Gunung Jati mempelajari ilmu tasawuf tarekat Syadziliyah.

Baca Juga: Cirebon, Kota dengan Sejarah Lebih Panjang dari Jakarta yang Harus Segera Berbenah

Atas arahan dari gurunya, Sunan Gunung Jati kemudian pulang ke Nusantara untuk berguru pada Syekh Maulana Ishak di Pasai, Aceh. Ia juga sempat menimba ilmu kepada Sunan Ampel di Pesantren Ampeldenta Surabaya.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x