Pandangan Islam dan Masyarakat Jawa Tidak Bertentangan terkait Pernikahan di Bulan Syawal

26 April 2023, 13:56 WIB
Pandangan Islam dan Masyarakat Jawa Tidak Bertentangan terkait Pernikahan di Bulan Syawal /Pixabay/

PORTAL MAJALENGKA - Salah satu hal pokok yang sangat diperhatikan dalam pernikahan adalah penentuan waktu pelaksanaannya. Dalam hal ini termasuk penentuan bulan dan hari.

Penentuan pelaksanaan pernikahan kebanyakan mengacu pada keyakinan akan keberuntungan pernikahan tersebut. Nah, Syawal dikenal dengan bulan cinta. Karena menikah di bulan Syawal dianjurkan dalam Islam.

Menariknya, pandangan Islam terkait Syawal sebagai bulan yang dianjurkan dalam menikah, tidak bertentangan dengan masyarakat Jawa. Karenanya tidak aneh jika Syawal tiba, banyak kenduri pernikahan di mana-mana.

Baca Juga: Sholat Sunnah 8 Rakaat di Bulan Syawal, Berfadilah Besar dan Layak untuk Dikerjakan

Momen pernikahan merupakan momen penting bagi semua orang, terlebih bagi masyarakat Jawa. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan akad nikah.

Masyarakat Jawa memandang momen pernikahan merupakan momen sakral. Karenanya harus dipertimbangkan secara matang.

Tentunya hal tersebut dilakukan agar pernikahan tersebut mendapat berkah keberuntungan dan keselamatan bagi kedua mempelai.

Baca Juga: Wilayah Ciayumajakuning Tengah Rasakan Suhu Panas Tak Biasa, Berikut Penjelasan BMKG

Seperti telah dikemukakan di atas, salah satu hal utama yang sangat diperhatikan masyarakat Jawa dalam pelaksanaan pernikahan adalah penentuan bulannya.

Seperti kalender Masehi ataupun Hijriah, dalam kalender Jawa juga memiliki 12 bulan. Dari dua belas bulan tersebut dalam tradisi adat Jawa diyakini ada lima bulan terbaik untuk menikah, salah satunya adalah bulan Syawal.

Pada bulan Syawal ini banyak pasangan yang melangsungkan pernikahan. Diyakini menikah di bulan Syawal akan mendatangkan kebahagiaan.

Baca Juga: MEMBACA Makna Filosofi Ketupat sebagai Identitas Lebaran Idul Fitri

Di antara kebahagian yang bakal diperoleh menikah di bulan Syawal ini bisa menjamin keselamatan dan kekayaan bagi kedua pasangan.

Pasangan yang menikah di bulan Syawal juga berpeluang memiliki hubungan yang langgeng dan berkomitmen selamanya. Karena karakter Syawal dianggap sebagai bulan kasih sayang dan cinta.

Adat pernikahan masyarakat Jawa yang dilakukan pada bulan Syawal ini, tampaknya tidak saling bertentangan. Dalam pandangan Islam, melaksanakan pernikahan di bulan Syawal juga sangat dianjurkan.

Baca Juga: Kenapa 6 Hari Puasa Syawal setelah Ramadhan Pahalanya Sama Seperti Ibadah Puasa Setahun? Ini Alasannya

Sebelum Islam datang masyarakat jahiliah Arab memegang adat bahwa Syawal merupakan bulan pantangan untuk melakukan pernikahan.

Bulan Syawal dianggap sebagai bulan yang bakal membawa ketidakberuntungan atau kesialan bagi pasangan yang melakukan pernikahan di bulan tersebut.

Hal itu kemudian ditepis oleh Rasulullah SAW dengan menikahi A'isyah dan Ummu Salamah pada bulan Syawal.

Baca Juga: Lukaku Cemerlang, Inter Milan Sudahi Paceklik Kemenangan di Serie A Usai Menang atas Empoli

Diungkapkan dalam hadits sahih dari Sayyidatina Aisyah radhiyallahu'anha berkata:

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” ( HR Muslim no. 2551, At-Tirmidzi no. 1013, An-Nasai no. 3184, Ahmad no. 23137 )

Baca Juga: Amalan-amalan Istimewa Bulan Syawal serta Berbagai Keutamaannya yang Luar Biasa

Lebih jelasnya hadits tersebut diterangkan Imam An Nawawi bahwa “Di dalam hadits ini terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal."

Jika dilihat dari kedua pandangan tersebut, maka pernikahan di bulan Syawal adalah hal baik dan sangat dianjurkan. Demikian semoga bermanfaat. ***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler