Sunan Gunung Jati Beri Hukuman Ini kepada Anaknya yang Melakukan Kesalahan

29 Maret 2023, 08:05 WIB
Sunan Gunung Jati Beri Hukuman Ini kepada Anaknya yang Melakukan Kesalahan /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati memberi hukuman inj kepada anaknya yang melakukan kesalahan. 

Ulah dari kenakalan Pangeran Jaya Kelana anak Sunan Gunung Jati bahkan hampir saja memakan korban jiwa.

Pangeran Jaya Kelana adalah putra dari pernikahan Sunan Gunung Jati dengan istrinya Nyi Syarifah Baghdad.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Raja Cirebon ke 2 Gantikan Sang Paman Pangeran Cakrabuana

Pangeran Jaya Kelana dikenal nakal sedangkan saudaranya Pangeran Brata Kelana dikenal anak baik dan penurut.

Kenakalan Pangeran Jaya Kelana kerap membuat geger kesultanan Cirebon.

Kisah kenakalan putra Sunan Gunung Jati Pangeran Jaya Kelana terdapat di dalam Naskah sejarah kuno Mertasinga.

Baca Juga: Pertemuan Raden Kian Santang dengan Sayyidina Ali, Kisah Paman Sunan Gunung Jati

Suatu hati, Pangeran Jaya Kelana merasa iri hati dengan anak para saudagar yang kaya raya dan memutuskan jadi pedagang.

Bahkan, berdagang dan berlayar ke luar Pulau Jawa. Namun malang bagi Pangeran Jaya Kelana, di tengah lautan kapalnya dihantam gelombang hingga hancur.

Semua dagangan yang ia bawa musnah seluruhnya, beruntung Pangeran Jaya Kelana masih bisa selamat dari maut.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Jadi Raja di Jawa dan Adiknya sebagai Raja di Mesir

Mendapati anaknya telah dianggap sudah cinta dunia, Ibunda sang pangeran Nyimas Rara Jati atau Syarifah Baghdad bersedih.

Ia kemudian menasihati anaknya untuk tidak serakah dan tamak, dan tidak lagi berdagang hingga keluar pulau Jawa.

Setelah mendapatkan nasihat, Pangeran Jaya Kelana kemudian menurutinya dengan berhenti berdagang.

Hari-hari Pangeran Jaya Kelana kemudian dijalani dengan bermain, menikmati musik sambil menari-nari.

Suatu hari, Pangeran Jaya Kelana bersama temannya berkelana dan masuk Goa Siuk di Kaki Gunung Ciremai.

Apes, ketika di dalam gua Pangeran Jaya Kelana beserta temannya menghirup belerang hingga pingsan.

Pangeran Jaya Kelana lalu dibawa ke Istana, Setelah Pangeran Jaya Kelana sadar, ibundanya kembali menasehati.

Setelah mendapat nasihat Ibundanya itu, kemudian sang pangeran mencampakkan Rebana, serta alat-alat musik lainya.

Setelah dua kali mengalami kejadian buruk akibat tingkah lakunya itu kemudian pangeran Jaya Kelana dikisahkan Insaf.

Pangeran Jaya Kelana kemudian mau belajar namun baru beberapa kali belajar, dia merasa sudah mahir dalam agama,

Pangeran Jaya Kelana kemudian mengajukan diri untuk menjadi Khotib Jumat di Masjid Kesultanan.

Tentu saja permintaan ini tidak dapat ditolak. Namun apa yang dilakukan Pangeran Jaya Kelana justru membuat gempar seluruh Kesultanan Cirebon.

Pangeran Jaya Kelana menjadi Khotib dan Imam Jumat tidak sesuai dengan syariat dan tata-cara Shalat Jumat.

Sang Pangeran pun kemudian dianggap mencoreng Agama, dan dianggap batal menjadi Khotib oleh para ulama dan aulia.

Waktu kejadian, Sunan Gunung Jati tidak menyaksikan, karena sedang melakukan kunjungan kenegaraan di Pajang.

Para ulama Cirebon marah dan kemudian mengajukan tuntutan ke Kesultanan agar Pangeran Jaya Kelana dihukum.

Pangeran Jaya Kelana akhirnya dibawa ke pengadilan, namun tak ada satupun hakim yang berani memutuskan hukuman.

Hukuman apa yang tepat untuk dijatuhkan kepada pangeran, Mengingat waktu itu Sunan Gunung Jati sedang tidak ada.

Para ulama Cirebon marah dan kemudian mengajukan tuntutan ke Kesultanan agar Pangeran Jaya Kelana dihukum.

Pangeran Jaya Kelana akhirnya dibawa ke pengadilan, namun tak ada satupun hakim yang berani memutuskan hukuman.

Hukuman apa yang tepat untuk dijatuhkan kepada pangeran, Mengingat waktu itu Sunan Gunung Jati sedang tidak ada.

Setelah Sunan Gunung Jati pulang. Ia kemudian menerima laporan tentang kenakalan putranya.

Mendapatkan laporan demikian membuat Sunan Gunung Jati murka dan mengadili putranya sendiri.

Dalam pengadilan tersebut kemudian Sunan Gunung Jati menjatuhkan hukuman agar Pangeran Jaya Kelana diasingkan.

Demikianlah kisah Pangeran Jaya Kelana, yang akhirnya mendapatkan hukuman dari Sunan Gunung Jati untuk diasingkan dari kesultanan Cirebon, Wallahu a'lam bishawab.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler