Menilik Kepercayaan Orang Jawa Terhadap Makhluk Halus, Ketahui Bagaimana Keberadaannya

19 Oktober 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi makhluk halus yang bagi sebagian orang Jawa percaya eksistensinya. /Tangkapan layar Youtube Info Dewata/

PORTAL MAJALENGKA - Di berbagai wilayah tanah Jawa khususnya, banyak tersebar kepercayaan terhadap kehidupan mahluk halus yang tinggal di sekitar.

Berkaitan dengan itu kebanyakan orang Jawa senantiasa waspada, bertindak hati-hati dalam menjaga hubungannya dengan dunia makhluk halus tersebut.

Makhluk halus yang disebut juga makhluk gaib atau makhluk astral, adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makhluk hidup yang eksistensinya tidak dapat dijangkau oleh pancaindra manusia.

Baca Juga: Makhluk Halus Penunggu Istana Tersenyum ke Arah Ajudan Gus Dur: Cantik seperti Gadis Eropa

Bagi orang yang menguasai metafisika atau telah mencapai ilmu sejati dalam Kejawen, mengakui bahwa keberadaan dunia makhluk halus itu bukan omong kosong.

Dalam kepercayaan tersebut mengenal dua macam makhluk halus, pertama makhluk halus asli yang diciptakan sebagai makhluk halus dan kedua makhluk halus yang berasal dari manusia yang telah meninggal.

Keberadaan makhluk halus asli atau yang pertama tersebut tinggal di dunianya masing-masing. Mereka juga hidup bermasyarakat sebagaimana manusia biasa.

Dalam kehidupan makhluk halus asli terdapat pula strata sosial, ada yang berkedudukan tinggi seperti raja, ratu, atau menteri. Sebaliknya pula ada yang berpangkat rendah seperti prajurit, pegawai,dan buruh atau pekerja.

Baca Juga: Gus Dur Ngobrol dengan Makhluk Halus Penunggu Istana Merdeka, Lakukan Negosiasi

Demikian juga dengan golongan kedua makhluk halus yang berasal dari manusia yang telah meninggal. Seperti halnya manusia biasa, dalam kehidupan mereka ada yang berlaku baik ada pula yang jahat, ada yang pintar ada juga yang bodoh.

Umumnya ahli Kejawen memiliki pendapat yang sama bahwa di dalam dunia manusia ini, sebenarnya terdapat pula beberapa macam alam kehidupan lain yang tidak nampak.

Alam tersebut memiliki lapisan-lapisan, yang dalam tiap lapisannya dihuni berbagai macam jenis makhluk halus.

Pada prinsipnya makhluk-makhluk tersebut hidup di alamnya masing-masing. Sehingga aktivitas mereka tidak bercampur dengan kehidupan makhluk halus di lapisan alam yang lain.

Baca Juga: TANGAN KEDUTAN, Berikut Artinya Menurut Primbon Jawa dan Dewi Sundari Sang Praktisi Kejawen

Jika di alam manusia jasad biasa diterangi dengan sinar matahari ataupun bulan serta dihuni dengan berbagai jenis jasad-jasad kasar lainnya seperti binatang, tumbuhan dan lain-lain.

Konon di alam-alam para makhluk halus keberadaan matahari bulan dan bintang yang bersinar dengan cahayanya tersebut tidak ada, karena unsur mereka halus seperti cahaya di alamnya.

Keadaannya seperti malam yang cerah, layaknya suasana  dibumi dengan sinar bulan dan bintang-bintang yang terang. Jadi disana tidak ada sinar yang kuat dan menyilaukan seperti sinar matahari di bumi ini. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: FOLKLOR JAWA, Dr Purwadi MHum

Tags

Terkini

Terpopuler