PORTAL MAJALENGKA - Keistimewaan yang dimiliki oleh Wali Allah sangatlah menarik untuk diperdengarkan atau diceritakan kembali.
Keramat Wali Allah yang dimilikinya tidak semena-mena datang begitu saja, melainkan karena ketakwaan dan kesalehan yang selalu dijunjungnya.
Mbah Gendhon salah seorang wali Allah yang terkenal dari wilayah Pekalongan, Jawa tengah, tidak hanya diketahui orang sekitar melainkan dari berbagai daerah.
Baca Juga: KERAMAT SAKTI Sunan Gunung Jati Diungkap Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan
Terbukti dengan banyaknya peziarah yang datang ke peristirahatan terakhirnya dari berbagai daerah, untuk mengirimkan doa dan berharap mendapatkan berkah dari Allah.
Diceritakan bahwa Mbah Gendhon mempunyai nama asli Muhammad Arsal, merupakan salah seorang penyebar ajaran Islam dan sosok ulama sakti zaman dahulu.
Disebut Mbah Gendhon karena beliau memilih tinggal di atas batang pohon kelapa yang menurut orang Jawa Gendhon artinya ulat putih bulat, dan biasanya ulat ini tinggal di atas pohon kelapa.
Asal mula Mbah Gendhon tinggal di atas pohon kelapa, karena beliau sempat menghilang dan setelah bertahun-tahun beliau kembali ke rumahnya.
Karena rumah orang tuanya selalu didatangi orang-orang untuk melihat Mbah Gendhon yang orang pikir sudah meninggal karena hilang begitu lamanya.
Baca Juga: Karomah Wali Allah, Kisah Tragis Tentara Belanda Akibat Bersitegang dengan Kyai As'ad
Akhirnya Mbah Gendhon memilih tinggal di atas pohon kelapa, namun anehnya tubuhnya itu seperti kapas, ketika beliau duduk di atas daun kelapa yang seharusnya dia terjatuh dan dia tidak terjatuh sama sekali.
Semua orang mulai sadar kalau Mbah Gendhon ini bukan orang sembarangan. Setahun sejak di atas pohon kelapa tiba-tiba Mbah gendhon turun dari pohon, namun setelah turun dia juga tidak tinggal di dalam rumah.
Beliau hanya tinggal di samping pohon kelapa dan hanya ditemani pelepah kering yang dia gunakan sebagai alas untuk duduk dan tidur.
Melihat keadaan Mbah Gendhon yang demikian, keluarganya lantas membangunkan gubuk di tempat dia tinggal.
Baca Juga: MERINDING, Habib Husein Ungkap Umur Gus Dur yang Beribu-ribu Lebih Tinggi dari Usianya
Gubuk itu sekedar tempat untuk berteduh dari panas dan hujan, tetapi Mbah Gendhon tidak selangkahpun bergeser dari tempat duduknya. Dia tetap berada di atas pelepah kering itu.
Memang kemampuan para Wali Allah tidak bisa dicerna secara nalar, dia punya kesaktian yang luar biasa. Mbah Gendhon juga terlibat dalam usaha melawan penjajahan di masa kolonial Belanda.
Tempat hunian Mbah Gendhon sempat dijadikan persembunyian bagi para pejuang kemerdekaan kala itu.
Saat itu tentara Belanda tidak pernah mengetahui tempat yang didiami Mbah Gendhon yang dijadikan tempat persembunyian bagi tentara pejuang kemerdekaan.
Baca Juga: Ternyata Wayang Orang Dulunya Ditampilkan untuk Acara Spiritual
Hingga suatu saat, mereka akhirnya berhasil mengetahui tempat persembunyian tersebut.
Para pejuang para kemerdekaan terdesak, mereka dikepung tentara Belanda dari segala sisi dengan menembaki para pejuang yang ada di dalam persembunyian yakni gubuk milik Mbah Gendhon.
Anehnya peluru-peluru itu tidak mampu menembus ke dalam persembunyian, padahal tempat tinggal mbah Gendon itu hanyalah gubuk.
Tentara Belanda itu pun geleng-geleng kepala, mereka heran kenapa pelurunya tidak bisa tembus lalu para tentara Belanda itupun kabur.
Mereka ketakutan karena berpikir gubuknya saja tidak bisa ditembus, apalagi orangnya. Sehingga para prajurit pejuang kemerdekaan yang sembunyi di dalam kediamannya Mbah Gendhon selamat tanpa luka apapun.
Kesaktian Mbah Gendhon sampai hari ini masih diingat oleh masyarakat dan diceritakan secara turun temurun, agar mengingatkan bahwa dahulu di daerah mereka pernah didiami oleh salah satu Wali Allah. *