BEKAL NASIHAT dari Mbah Kholil Bangkalan dalam Raih Ketentraman Hidup dan Ilmu yang Manfaat

12 Juli 2022, 23:30 WIB
BEKAL NASIHAT dari Mbah Kholil Bangkalan dalam Raih Ketentraman Hidup dan Ilmu yang Manfaat /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Syeikhona Muhammad Kholil atau Mbah Kholil Bangkalan merupakan tokoh ulama yang sangat berpengaruh dalam kemajuan perkembangan Islam di Indonesia, khususnya di tanah Jawa.

Mbah Kholil Bangkalan lahir pada Selasa, 11 Jumadil Akhir tahun 1225 Hijriyah atau 1835 Masehi di Desa Demangan, Bangkalan, Madura.

Mbah Kholil Bangkalan adalah anak dari pasangan KH Abdul Lathif dan Syarifah Khodijah. Kedua orang tuanya memiliki garis keturunan dengan Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Karomah Wali: Kisah Tasbih Sakti Milik Mbah Kholil untuk Mbah Hasyim Asy'ari, Ternyata Isinya Ini

Sama halnya seperti Sunan Gunung Jati, Mbah Kholil Bangkalan juga merupakan seorang waliyullah dan tokoh pergerakan Islam yang tersohor.

Sejak kecil, Mbah Kholil Bangkalan sudah memiliki keistimewaan tersendiri atas keluasan ilmunya.

Sebagai keturunan dari seorang kyai, Mbah Kholil Bangkalan telah mempelajari banyak bidang ilmu. Seperti aqidah, syari'ah, dan ilmu akhlak, yang diajari sang ayah sejak usianya masih anak-anak.

Baca Juga: Keramat Wali, Nyali Perampok Ciut saat Calon Santri Asal Kempek Cirebon Sebut Nama Mbah Kholil Bangkalan

Berikut adalah bekal nasihat dari Mbah Kholil Bangkalan dalam meraih ketentraman hidup dan ilmu yang bermanfaat:

1. "Nilai ungkapan seseorang bukan terletak hanya sebatas pada kefasihan kata-kata, melainkan sejauh mana penghayatan atas maknanya."

2. "Apabila hidayah tiba, permusuhan pun musnah. Jadilah engkau bagaikan Air, dibutuhkan oleh siapa dan apa saja. Jika tidak begitu, maka jadilah seperti batu, tidak ada bahaya maupun manfaat. Janganlah engkau laksana kalajengking, siapa melihat maka ia pun takut."

Baca Juga: ADA ANDIL Mbah Kholil Bangkalan saat KH Hasyim Asy'ari Mendirikan NU, Tongkat Jadi Perantaranya

3. "Beragam cara guru mendidik santrinya agar menjadi santri yang sukses dalam meraih ilmu yang bermanfaat."

4. "Dalam menuntut ilmu, kita harus berperilaku prihatin. Tidak bermewah-mewahan dan menyia-nyiakan waktu."

5. "Perintah seorang guru harus kita patuhi selagi masih dalam koridor yang tidak bertentangan dengan syariat."

Baca Juga: Dubur Putra Raja Arab Pindah dengan Tepukan Keramat Wali Habib Sholeh Tanggul

6. "Sikap tawudhu dan kehidupan sederhana harus kita jalani, baik saat kita di pesantren maupun saat berada di rumah."

7. "Ketika di pesantren, kita harus berusaha untuk tidak membebani orang tua dan mengecewakan atas jerih payahnya mengongkosi kita saat di pesantren."

8. "Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus bisa mengayomi masyarakat dan membantu atas kesusahan dan keluhan mereka."***

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler