Profil Syarif Nurullah Adik Kandung Sunan Gunung Jati, Mengalir Darah Biru Para Raja

16 Juni 2022, 07:12 WIB
Profil Syarif Nurullah Adik Kandung Sunan Gunung Jati, Mengalir Darah Biru Para Raja /YouTube Bang Fei

PORTAL MAJALENGKA - Berikut adalah profil Syarif Nurullah adik kandung Sunan Gunung Jati, yang di tubuh keduanya mengalir darah biru para raja.

Syarif Nurullah adalah adik satu-satunya Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.

Sunan Gunung Jati menjadi Raja sekaligus anggota Walisongo yang berkedudukan di Cirebon.

Baca Juga: Perbincangan Ilmu Rahasia Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, Syekh Siti Jenar: Kita Buka Tabir

Sedangkan adiknya Syarif Nurullah mewarisi kekuasaan ayahnya Syarif Hud sebagai penguasa di Mesir atau ota Ismailiyah.

Syarif Nurullah adalah anak kedua dari pasangan Syarif Hud dan Nyimas Rara Santang yang berganti nama menjadi Syarifah Mudaim.

Syarif Hud merupakan seorang Penguasa Kota Ismailiyah keturunan Nabi Muhamad SAW.

Baca Juga: Adu Sakti, Begawan Minto Semeru Dibuat Malu oleh Sunan Giri, Kisah Walisongo dan Sunan Gunung Jati

Sementara Nyimas Rara Santang adalah Putri Kerajaan Pajajaran dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.

Profil Syarif Nurullah digambarkan dari Carita Purwaka Caruban Nagari, sebagai pengganti ayahnya yang awalnya dilimpahkan ke kakaknya.

Syarif Nurullah lahir selepas satu tahun kelahiran Syarif Hidayatullah.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Sesekali Pergi ke Gunung Ciremai untuk Lakukan Ini, Ajak Para Wali dan Muridnya

Dengan demikian jika tahun kelahiran Sunan Gunung Jati terjadi pada 1448 Masehi, maka Syarif Nurullah lahir pada 1449 Masehi.

Menurut Naskah Mertasinga, awalnya yang ditetapkan sebagai pengganti Syarif Hud adalah Syarif Hidayatullah.

Tetapi karena Syarif Hidayatullah memilih menyebarkan ajaran Islam ke tanah Pajajaran, jabatan penguasa Kota Ismailiyah diserahkan kepada adiknya Syarif Nurullah.

Syarif Nurullah sejak kecil telah ditinggal wafat oleh ayahnya dan sejak kecil diasuh oleh Ibunya Nyimas Rara Santang bersama kakaknya Syarif Hidayatullah.

Tidak seperti Sunan Gunung Jati yang masa kelahiran, anak-anak, remaja bahkan hingga wafat dikisahkan dalam banyak naskah Cirebon.

Kisah mengenai Syarif Nurullah ini hanya dikisahkan sedikit saja.

Masa kecilnya hanya dikisahkan sebagaimana anak kecil pada umumnya dan Syarif Nurullah dibesarkan sebagai anak penguasa yang serba kecukupan.

Syarif Nurullah diangkat Menjadi Penguasa Kota Ismailiyah, Menurut Naskah Mertasinga, ketika Syarif Nurullah dianggap belum layak menjadi pengganti ayahnya yang telah wafat.

Pemerinatahan di Kota Ismailiyah dijalankan oleh Patih Ongka, akan tetapi manakala Syarif Nurullah telah layak menjadi pemimpin maka ditetapkanlah rencana penobatan.

Sebelum dinobatkan menjadi penguasa, Syarif Nurullah mengundang kakaknya yang kala itu telah menjadi Sultan Cirebon untuk menghadiri penobatannya. .

Undangan disampaikan melalui pengiriman surat yang dibawa oleh duta dari Mesir.

Atas undangan tersebut akhirnya Syarif Hidayatullah bertolak dari Cirebon ke Mesir untuk menyaksikan penobatan adiknya sebagai penguasa di Mesir.

Sebelum menikah Nyimas Rara Santang mengajukan syarat kepada Syarif Hud, yakni jika memperoleh anak laki-laki, maka salah satunya harus mendakwahkan Islam di tanah kelahirannya.

Akhirnya, Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang dikemudian hari bersedia menjadi pendakwah di tanah kelahiran Ibunya.

Setelah mantap pada keputusannya, Syarif Hidayatullah meninggalkan Mesir termasuk adiknya Syarif Nurullah menuju Cirebon

Sunan Gunung Jati enemui Uwaknya Pangeran Walangsungsang yang kala itu menjabat sebagai Penguasa Cirebon bergelar Sri Manggana.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler