PORTAL MAJALENGKA - Keberadaan Syekh Siti Jenar menjadi salah satu wali yang misterius, pada masa Walisongo yang ada di Tanah Jawa.
Dari mulai silsilah nasab hingga ajaran dan juga makamnya hingga kini jadi misteri, dan berbeda dengan para Walisongo yang ada di tanah Jawa.
Inilah kisah Syekh Siti Jenar dari mengungkap silsilah nama dan gelar serta alasan mengapa Syekh Siti Jenar menjadi seekor cacing.
Baca Juga: Benarkah Syekh Siti Jenar Berasal Dari Cacing atau Putra Sunan Gunung Jati?
Dikutip Portal Majalengka dari buku sejarah Atlas Walisongo, karya Agus Sunyoto tentang silsilah Syekh Siti Jenar.
Banyak perbedaan dari sekian banyak naskah sejarah yang beredar tentang silsilah Syekh Siti Jenar.
Bahkan lebih parah lagi dalam beberapa riwayat yang mengatakan kalau Syekh Siti Jenar berasal dari Cacing.
Syekh Siti Jenar atau Lemah Abang dalam kisah hidupnya banyak diliputi oleh kisah-kisah kontroversial dan juga misteri.
Syekh Siti Jenar memiliki banyak nama lain diantaranya yaitu :
1. Syaikh Datuk Abdul Jalil,
2. Syaikh Lemah Abang,
3. Syaikh Jabarantas,
4. Syaikh Sitibrit,
5. Pangeran Kajenar, atau
6. Syaikh Siti Jenar.
Baca Juga: Strategi Perang Mengerikan Prabu Siliwangi Garuda Bihwa, Hancurkan Tiap Titik Pasukan Lawan
Menurut Babad Demak dan Babad Tanah Jawi, asal-usul Syaikh Lemah Abang atau Syekh Siti Jenar adalah seekor cacing.
Cacing ini berubah menjadi manusia setelah mendengar wejangan rahasia Sunan Bonang kepada Sunan Kalijaga di atas perahu di tengah laut.
Menurut D.A. Rinkes dalam The Nine Saint of Java (1996) yang mengutip naskah tulisan tangan milik Raden Ngabehi Soeradipoera, yang mengatakan bahwa:
'Syaikh Lemah Abang sejatinya adalah Abdul Jalil putra Sunan Gunung Jati'.
Menurut Serat Walisanga, Syaikh Siti Jenar sejatinya adalah seorang tukang sihir bernama San Ali Anshar.
San Ali Anshar ini hendak berguru pada Sunan Giri, namun tidak diterima berguru oleh Sunan Giri.
Sehingga Syekh Siti Jenar berusaha memperoleh ilmu rahasia dari Sunan Giri dengan merubah dirinya menjadi cacing.
Sementara itu, menurut cerita lisan yang kebenarannya diyakini oleh para penganut Tarekat Akmaliyah.
Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Siti Jenar adalah salah satu putra dari Ratu Cirebon.
Ratu Cirebon ini ditugasi menyiarkan Agama Islam di seluruh tanah Jawa dengan membuka pedukuhan-pedukuhan yang dinamai Lemah Abang,
Nama pedukuhan yang diberi nama Lemah Abang, tersebar dari wilayah Banten di barat sampai Banyuwangi di timur.
Menurut naskah Wangsakertan Cirebon yang berjudul Negara Kretabhumi Sargha III pupuh 76, mengatakan bahwa,
Tokoh yang bernama Syaikh Siti Jenar itu lahir di Malaka dengan nama Abdul Jalil. Ia putra Syaikh Datuk Shaleh.
Naskah Wangsakertan lain yang berjudul Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara jilid V: II-2, menyebutkan bahwa,
Silsilah Syaikh Siti Jenar yang bernama pribadi Syaikh Datuk Abdul Jalil itu berujung pada Nabi Muhammad Saw.
Turun melalui Fatimah dan Ali bin Abi Thalib, turun ke Husein, terus ke Ali Zainal Abidin, turun ke Jakfar Shadiq, hingga ke Maulana Abdul Malik yang tinggal di Bharata Nagari.
Maulana Abdul Malik dari Bharata Nagari ini menurunkan al-Amir Abdullah Khannuddin, menurunkan al-Amir Ahmadsyah Jalaluddin yang dikenal juga dengan nama Syaikh Kadir Kaelani.
Al-Amir Ahmadsyah Jalaluddin atau Syaikh Kadir Kaelani menurunkan Maulana Isa alias Syaikh Datuk Isa yang tinggal di Malaka Nagari.
Syaikh Datuk Isa dikisahkan memiliki putra Syaikh Datuk Ahmad dan Syaikh Datuk Shaleh. Syaikh Datuk Ahmad berputra Syaikh Datuk Bayan dan Syaikh Datuk Kahfi .
Sedangkan Syaikh Datuk Shaleh berputra Syaikh Datuk Abdul Jalil yang kelak masyhur disebut Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Siti Jenar.
Demikianlah silsilah Syaikh Datuk Abdul Jalil alias Syaikh Siti Jenar yang merupakan saudara sepupu Syaikh Datuk Kahfi.
Demikian kisah Syekh Siti Jenar yang merubah dirinya menjadi seekor cacing beserta 6 gelar yang disandang syekh Siti Jenar.
Misteri Sejarah tentang Syekh Siti Jenar disebabkan karena banyaknya perbedaan penuturan Sejarah tentang Syekh Siti Jenar, Wallahu'alam.***