Keramat Kesaktian Walisongo Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati Dalam Dakwah Islam di Tanah Jawa.

27 Mei 2022, 14:01 WIB
walisongo /Tangkapan layar youtube/ Imam Basri Alwi

PORTAL MAJALENGKA - Dalam berdakwah menyebarkan Islam Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati dibarengi dengan Keramat yang dimiliki keduanya.

Masyhur dalam beberapa sumber sejarah Sunan Gunung Jati memiliki keramat yang luar biasa dengan bisa berbahasa dengan 99 bahasa yang ada di dunia.

Dengan kesaktian ini sunan Gunung Jati mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang yang berbeda bahasa darinya.

Baca Juga: Keris Lembu Peteng Tikam Sunan Ampel Saat Sholat Isya, Perjuangan Dakwah Walisongo dan Guru Sunan Gunung Jati

Dan masih banyak lagi keramat yang dimiliki Sunan Gunung Jati begitu pun dengan Sunan Ampel Sebagai Guru nya.

Apalagi Sunan Ampel yang menjadi guru dari Sunan Gunung Jati tentu lebih banyak lagi keramat yang dimilikinya.

Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati memiliki hubungan antara Guru dan Murid, yang sama-sama berdakwah Islam di Tanah Jawa.

Baca Juga: Sumber Sejarah Catat Sunan Ampel Jadi Bupati Pertama Surabaya

Hal ini membuat cara dan strategi dakwah yang dilakukan Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati hampir dengan cara yang sama.

Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati dalam melakukan dakwahnya salah satu caranya dengan cara memperluas hubungan antara kerajaan.

Dalam menyiarkan ajaran Islam yang dilakukan Sunan Ampel dan juga Sunan Gunung Jati yaitu dengan cara memperluas wilayah salah satunya dengan cara pernikahan.

Baca Juga: PERJALANAN Sunan Ampel Wali Tertua, Guru dari Para Wali Termasuk Sunan Gunung Jati

Dikutip Portal Majalengka dari buku sejarah Atlas Walisongo Karya Agus Sunyoto tentang metode dakwah yang dilakukan Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati.

Berdakwah adalah tugas setiap muslim sesuai sabda Nabi Muhammad Saw, “Ballighû ‘annî walau âyatan!” yang artinya sampaikan apa yang bersumber dariku walaupun satu ayat.

Itu sebabnya, tidak peduli apakah seorang muslim berkedudukan sebagai pedagang, tukang, petani, nelayan, pejabat, atau raja sekali pun memiliki kewajiban untuk menyiarkan agama Islam.

Sunan Ampel, dalam catatan historiografi merupakan salah satu dari Walisongo yang menyiarkan agama Islam di Tanah Jawa.

Dalam Sedjarah Dalem, disebutkan bahwa putri Arya Lembu Sura menikah dengan penguasa Tuban, Arya Teja, dan menurunkan bupati-bupati Tuban.

Disebutkan pula bahwa putri Arya Lembu Sura yang lain yang bernama Retna Panjawi menikah dengan Prabu Brawijaya dari Majapahit.

Lewat tokoh Prabu Brawijaya yang juga menikahi bibi Raden Rahmat, hubungan dengan Arya Lembu Sura terjalin.

Itu sebabnya, setelah Prabu Brawijaya menyerahkan Sunan Ampel kepada penguasa Surabaya beragama Islam, Arya Lembu Sura, dia tidak saja mengangkat menjadi imam di Ampel.

Tetapi menikahkan Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri penguasa Tuban, Arya Teja, yaitu menantu Arya Lembu Sura.

Demikianlah, Sunan Ampel memiliki hubungan kekerabatan dengan penguasa Tuban, Arya Teja sekaligus dengan penguasa Surabaya, Arya Lembu Sura.

Lewat hubungan kekerabatan dengan penguasa Surabaya, Arya Lembu Sura itulah yang pada gilirannya membawa Sunan Ampel pada kedudukan sebagai bupati, penguasa Surabaya, menggantikan kedudukan Arya Lembu Sura.

Begitupun dengan Sunan Gunung Jati, ia pun melakukan pernikahan dengan putri penguasa sehingga wilayah Kesultanan Cirebon menjadi luas.

Dan dalam melakukan dakwahnya Sunan Gunung Jati menjadi mudah karena wilayah kekuasaannya menjadi sangat luas.

Berikut nama-nama istri dari Sunan Gunung Jati:

1. Nyimas Pakung Wati
2. Nyimas Baghdad
3. Nyimas Kawunganten

4. Puti Ong Tien Nio
5. Nyimas Rara Kerta
6. Nyimas Tepasari.

Dari keenam istrinya ini sehingga wilayah kekuasaan Sunan Gunung Jati menjadi luas dari ujung Cirebon hingga ke ujung kulon Banten.

Itulah salah satu strategi dakwah yang dilakukan Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku Atlas Walisongo

Tags

Terkini

Terpopuler