PORTAL MAJALENGKA - Kecantikan alami terpancar dari wajah lugu gadis Baduy Banten, yang konon katanya memiliki hubungan erat dengan Prabu Siliwangi.
Memiliki sejarah yang terkait dengan Prabu Siliwangi sang Raja Pajajaran, suku Baduy Banten ini berasal dari Prabu Pucuk Umun dan para pengawalnya.
Prabu Pucuk Umun yang merupakan cucu dari Prabu Siliwangi dan menjadi Bupati Banten saat itu harus berperang dengan keponakannya sendiri yaitu Pangeran Saba Kingking.
Perbedaan agama yang dianut yang menyebabkan perang saudara ini terjadi, Prabu Pucuk Umun yang memegang teguh ajaran Sunda Wiwitan.
Sunda Wiwitan merupakan ajaran asli yang dianut Suku Sunda dan hingga saat ini masih dipegangnya teguh oleh Suku Baduy Banten.
Prabu Pucuk Umun yang murka dengan Pangeran Saba Kingkin yang terus mendakwahkan Islam di Banten kala itu.
Baca Juga: Keajaiban di Gunung Jati, Dua Pohon yang Akarnya Menyambung Jadi Satu
Pertarungan dua keturunan Prabu Siliwangi tidak dapat dihindarkan, hingga kekalahan diderita Prabu Pucuk Umun dan melarikan diri bersama pasukannya ke Pedalaman Banten.
Jadi sangat wajar bila hari ini Suku Baduy Banten dikenal dengan kecantikan para gadis-gadisnya, hal ini lantaran mereka mewarisi raut ayu wajah Sunda asli.
Banyaknya beredar pesona kecantikan dari para gadis Suku Baduy ini, rata-rata dari suku Baduy luar bukan dari Baduy Dalam.
Baca Juga: Cinta Bersemi di Makam SUNAN GUNUNG JATI, Kisah Cinta Kakek Sondani dengan Gadis Cantik bernama Via
Hal ini karena antara suku Badui Luar dan Suku Baduy Dalam terdapat beberapa perbelanjaan diantara keduanya
Mungkin persamaannya hanyalah pada ajaran kepercayaan yang dianutnya saja yaitu Sunda Wiwitan.
Namun secara kehidupan sosial budaya antara Badui Dalam dan Baduy luar ini sangat berbeda.
Baduy Luar kini sudah memakai benda-benda elektronik dan sejenisnya, seperti handphone misalnya.
Badui Luar sebagian penduduknya sudah menggunakan alat modern ini, sehingga banyak foto-foto tersebar, termasuk kecantikan para gadis Baduy luar ini.
Berbeda dengan Baduy Dalam yang melarang penggunaan benda-benda modern jaman sekarang, seperti handphone sepeda motor apalagi mobil.
Bahkan untuk masuk wilayah Baduy dalam yang terpisah oleh sebuah jembatan yang menggunakan bambu dengan Baduy luar ini sudah tidak boleh menggunakan alat elektronik bila memasuki wilayahnya.
Sehingga yang terekspos tentang kecantikan para gadis Baduy itu sejatinya itu adalah Baduy Luar.
Kecantikan yang begitu alami bagaikan putri-putri raja ini sangat alami, mereka tidak mengenal apa itu skine care dan lain sebagainya.
Namun kulit kuning Langsat akan kita lihat dari para gadis Baduy yang membuat hati kita akan terpikat.
Senyum ramah akan kita dapatkan dari para gadis Baduy, senyum mempesona yang membuat hati akan terpana.
Dibalut dengan pakaian kebaya menambahkan kecantikan yang dimiliki gadis Baduy ini semakin bersinar.
Kecantikan para gadis Badui ini memang sudah tidak diragukan lagi, namun ingat mereka tidak akan mau dinikahi oleh orang selain suku Baduy sendiri.
Penasaran ingin tahu kenapa Gadis Baduy tidak menikah dengan orang luar, nantikan kisahnya pada artikel berikutnya, Tetap di Portal Majalengka.***