PORTAL MAJALENGKA - Kondisi kualitas udara di Jakarta semakin memprihatinkan. Sebagai kota metropolitan cukup sulit lepas dari maslahah polusi udara.
Hal itu karena aktivitas transportasi di Jakarta yang begitu padat ditambah berbagai emisi karbon lain yang terus diproduksi. Dengan segala aktifitasnya tersebut, jika tidak segera dicarikan solusi maka polusi udara di Jakarta akan semakin tinggi dan sangat membahayakan.
Kondisi terkini saja Jakarta sudah tidak lagi ramah bagi orang-orang yang sensitif apalagi kondisi kesehatan ringkih akibat polusi udara.
Baca Juga: KUALITAS UDARA Jakarta Terburuk di Dunia, Ada Kategori Berbahaya Versi IQ Air pada 20 Agustus 2023
Dilansir dari iqair.com Minggu 20 Agustus 2023 kemarin Jakarta menduduki posisi teratas, kota yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia.
Karena itu tidak mengherankan kalau belakangan ini timbul banyak gejala penyakit di tengah masyarakat Jakarta dan sekitarnya seperti flu, batuk, radang hingga demam.
Tentu hal itu ada hubungannya dengan buruknya kualitas udara yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Untuk itu sebaiknya warga Jakarta harus tetap waspada menjaga kondisi stamina dan kesehatannya masing-masing.
Baca Juga: KETUM REPDEM: Budiman Sudjatmiko Mestinya Sadar Diri dan Malu, Kader Banteng Tulen Harus Tegak Lurus
Polusi udara yang terus memburuk ini memicu tumbuh berkembangnya berbagai penyakit serius, di antaranya:
1. Penyakit Jantung dan Stroke
Polusi udara dengan partikulat yang beracun akan terhisap masuk dalam pernapasan dan diserap oleh pembuluh darah. Sementara pembuluh darah ini bersifat lentur. Ia akan mengantarkan darah, yang telah tercampur racun tersebut.
Dalam perjalanannya, racun yang terkumpul di pembuluh darah itu bisa menjadi sumbatan yang dapat menghambat peredaran darah ke seluruh tubuh. Dari hal itu maka kemudian timbul berbagai masalah di antaranya penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga: SEDERET NAMA-NAMA ARTIS Warnai Daftar Caleg Sementara 2024, Siapa Saja Mereka? Simak di Sini
2. Penyakit Bronkitis
Racun dalam partikel polusi udara dapat mengakibatkan terjadinya peradangan pada lapisan saluran bronkial. Biasanya terjadi akibat bakteri yang disebabkan polusi udara.
Gejala penyakit ini meliputi, batuk berdahak atau tanpa dahak sama sekali, demam, sakit tenggorokan, nyeri dada dan perasaan umum tidak enak badan.
3. Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
Selain dapat menimbulkan bronkitis, partikel racun dari polusi udara juga bisa mengakibatkan Infeksi saluran pernapasan.
Baca Juga: Di RAPBN 2024 Dana Desa Meningkat Rp 80 Triliun, Ekonom: Naik Boleh tapi Harus Ada Pengawasan Ketat
Polusi udara mengandung berbagai partikel di antaranya nitrogen oksida yang dihasilkan dari bahan bakar fosil pada kendaraan motor atau industri dan partikel suspensi, seperti debu, partikel logam, asap, dan mikro partikel yang terhirup ke dalam tubuh.
4. Penyakit Kanker Paru-Paru
Polusi udara juga mengandung karbon monoksida dengan karsinogennya. Di mana partikel tersebut dapat memicu tumbuhnya sel kanker pada paru-paru manusia.
Sel itu memang akan berdampak dalam. Waktu yang lama, mereka tumbuh perlahan dalam tubuh manusia hingga berusia lebih dari 40 tahun. Kebanyakan orang yang rentan dengan penyakit ini adalah mereka yang sering terpapar asap kendaraan dan industri.
5. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Memiliki gejala yang hampir sama dengan bronkitis, tetapi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) punya dampak yang berkepanjangan.
Gejala dari PPOK ini umumnya berupa sesak napas yang bertambah buruk, batuk yang berlangsung lama (biasanya dengan dahak), kelelahan, dan hilangnya nafsu makan.
Penyakit paru jenis ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius yang berujung komplikasi.
Baca Juga: Kolaborasi Erigo dan JKT48 di Shopee Live Hasilkan Rp5 Miliar Kurang dari 10 Menit
6. Penyakit Asma
Penyakit ini seperti respons tubuh terhadap buruknya kualitas udara pada suatu wilayah. Umumnya Asma ini sangat rentan terjadi pada seseorang yang seeing terkena polusi udara. Biasanya gejala dari penyakit asma adalah sulit bernapas.***