KISAH PRABU SILIWANGI Mendapatkan Kesaktian dan Amanah Memimpin Kerajaan Pajajaran (1)

- 29 Mei 2022, 07:30 WIB
Kebesaran Kerajaan Pajajaran Prabu Siliwangi
Kebesaran Kerajaan Pajajaran Prabu Siliwangi /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Kisah Prabu Siliwangi sangat dikenal dalam sejarah Sunda sebagai Raja Pajajaran. Salah satu naskah kuno yang menjelaskan tentang perjalanan Prabu Siliwangi adalah kitab Suwasit.

Kitab yang ditulis dengan menggunakan bahasa sunda kuno di dalam selembar kulit Macan putih yang ditemukan di desa pajajar Rajagaluh Majalengka Jawa Barat.

Setelah Sri Baduga resmi dinobatka menjadi raja, ia langsung menunaikan amanat dari kakeknya yaitu Wastu Kancana.

Baca Juga: ADU KESAKTIAN, Keramat Syekh Subakir Usir Jin Lelembut Pulau Jawa, Dakwah Pra Walisongo Sunan Gunung Jati

Hal itu disampaikan melalui ayahnya Ningrat Kancana, ketika ia masih menjadi mangkubumi di Kawali.

Isi pesan ini bisa ditemukan pada salah satu prasasti peninggalan Sri Baduga di Kebantenan.

Isinya sebagai berikut:

Ong awignamastu. Nihan sakakala Rahyang Niskala Wastu Kanycana pun. Turun ka Rahyang Ningrat Kanycana, maka nguni ka susuhunan ayeuna di Pakuan Pajajaran.

Baca Juga: GROGI! Giorgino Abraham Bikin Yasmin Napper Demam, Sepasang Pemeran Utama Love Story the Series

Mulah mo mihape dayeuhan di Jayagiri deung dayeuhan di Sunda Sembawa. Aya ma nu ngabyuan inya. Ulah dek ngaheuryanan inya ku na dasa, calagra, kapas, timbang, pare dongdang pun. Mangka dituding ka para muhara.

Mulah dek mentaan inya beya pun. Kena inya nu purah buhaya, mibuhaya keunna ka caritaan pun. Nu pageuh ngawakanna dewasasanna pun. (Danasasmita, 2014: 67)

Artinya : Semoga selamat. Ini tanda peringatan bagi Rahyang Niskala Wastu Kancana. Turun kepada Rahyang Ningrat Kancana, maka selanjutnya kepada Susuhunan sekarang di Pakuan Pajajaran.

Baca Juga: IKAN DEWA Hidup di Perbatasan Kekuasaan Prabu Siliwangi dan Sunan Gunung Jati, Sampai Sekarang Masih Ada

Harus menitipkan ibukota di Jayagiri dan ibukota di Sunda Sembawa. Semoga ada yang mengurusnya. Jangan memberatkannya dengan "dasa", "calagra", "kapas timbang", dan "pare dongdang".

Maka diperintahkan kepada para petugas muara agar jangan memungut bea. Karena merekalah yang selalu berbakti dan membaktikan diri kepada ajaran-ajaran. Merekalah yang teguh mengamalkan peraturan dewa). (Danasasmita, 2014: 67)

Prabu Siliwangi merupakan seorang raja besar yang sakti mandraguna, arif  dan bijaksana dalam memerintah rakyatnya di kerajaan Pakuan Pajajaran.

Ia merupakan Putra Prabu Anggalarang atau Prabu dewa Niskala Raja dari kerajaan Gajah dari dinasti Galuh yang berkuasa di Surawisesa atau Kraton Galuh di Ciamis Jawa Barat.

Baca Juga: HASIL FINAL LIGA CHAMPIONS 2022 Liverpool vs Real Madrid, Gol Vinicius Junior Bawa El Real Juara

Pada masa mudanya dikenal dengan nama Raden Pamanah Rasa. Sejak kecil beliau diasuh oleh Ki Gedeng Sindangkasih, seorang juru pelabuhan Muara Jati di kerajaan Singapura (sebelum bernama kota Cirebon).

Setelah Raden pemanah Rasa Dewasa dan sudah cukup ilmu yang diajarkan oleh Ki Gedeng Sindangkasih.

Beliau kembali ke kerajaan Gajah untuk mengabdi kepada ayahandanya prabu Angga Larang/Dewa Niskala. Setelah itu Raden pemanah Rasa Menikahi Putri Ki Gedeng Sindangkasih.

Yang bernama Nyi Ambet kasih. Ketika itu Kerajaan gajah dalam pemerintahan Prabu dewa Niskala atau prabu Angga Larang sedang dalam masa keemasanya.

Baca Juga: GOOOLLL! Final Liga Champions 2022 Liverpool vs Real Madrid, Vinicius Junior Buka Keunggulan El Real

Wilayahnya terbentang luas dari Sungai Citarum di karawang yang berbatasan langsung dengan kerajaan Sunda, sampai sungai Cipamali berbatasan dengan Majapahit.

Silsilah Prabu Siliwangi sebagai keturunan ke-12 dari Maha Raja Raja Adi Mulya/Ratu Galuh Ajar Sukaresi.

1.  Maha Raja Adi Mulya/Ratu Galuh Ajar Sukaresi Menikah Dengan Dewi Naganingrum/Nyi Ujung Sekarjingga Berputra :
2.  Prabu Ciung Wanara  Berputra :
3.   Sri Ratu Purba Sari Berputra :
4.   Prabu Lingga Hiang  Berputra :
5.   Prabu Lingga Wesi   Berputra :
6.   Prabu Susuk Tunggal Berputra :
7.   Prabu Banyak Larang Berputra :
8.   Prabu Banyak Wangi  Berputra :
9.   Prabu Munding Kawati/Prabu Lingga Buana Berputra :
10. Prabu Wastu Kencana (Prabu Niskala Wastu Kancana) Berputra :
11. Prabu Anggalarang (Prabu Dewata Niskala) Menikah Dengan Dewi Siti Semboja/Dewi Renganis Berputra :
12. Sri Baduga Maha Raja - Waliyulloh Jaya Dewata Raden Pamanah Rasa (1459-1521m) (Gelar : Prabu Siliwangi). Mempunyai Harimau Putih Dari Bangsa Jin Namanya Si Tablo/Prabu Giling Wesi Sakti Dari Curug Sawer Talaga Majalengka.

Baca Juga: Babak Pertama Liga Champions 2022 Liverpool vs Real Madrid, Gol Karim Benzema Dianulir

Pada suatu Hari Prabu Angga Larang geram karena banyak dari penduduknya di muara jati yang beragama Hindu pindah keagama Baru yang Dibawa oleh Alim Ulama dari Campa kamboja bernama Syekh Quro.

Agama tersebut Bernama Islam. Maka diUtuslah Beberapa orang kepercayaannya untuk mengusir Ulama itu dari Tanah Jawa.

Konon kabarnya, Ulama besar yang bergelar Syekh Qurotul’ain dengan nama aslinya Syekh Mursyahadatillah atau Syekh Hasanudin, beliau adalah seorang yang arif dan bijaksana dan termasuk seorang ulam yang hafidz Al Qur’an serta ahli Qiro’at yang sangat merdu suaranya.

Baca Juga: Giorgino Abraham Kekasih Yasmin Napper Dukung Real Madrid pada Final Liga Champions 2022

Syekh Quro adalah putra ulama besar Mekkah, penyebar agama Islam di negeri Campa (Kamboja) yang bernama Syekh Yusuf Siddik yang masih keturunan dari Sayidina Hussen Bin Sayidina Ali RA dan Siti Fatimah putri Rosulullah SAW.

Sebelum Beliau datang ke tanah jawa sekitar tahun 1409 Masehi, Syekh Quro pertama kali menyebarkan Agama islam di negeri Campa Kamboja, lalu ke daerah Malaka dan dilanjutkan ke daerah Martasinga Pasambangan dan Japura akhirnya sampailah ke Pelabuhan Muara Jati yang saat itu Syahbandar digantikan oleh ki gedeng Tapa karena Ki gedeng Sindangkasih telah wafat.

Disini beliau disambut dengan baik oleh Ki Gedeng Tapa atau Ki Gedeng Jumajan Jati, yang masih keturunan Prabu Wastu Kencana Ayah dari Prabu Anggalarang dan oleh masyarakat sekitar.

Baca Juga: GRATIS LINK LIVE SCORE Final Liga Champions Liverpool Vs Real Madrid, Sedang Berlangsung

Mereka sangat tertarik dengan ajaran yang disampaikan oleh Syekh Quro yang disebut ajaran agama Islam.

Sampailah para utusan itu di depan pondokan Syekh Quro, utusan itu menyampaikan Perintah dari Rajanya agar penyebaran agama Islam di Muara Jati harus segera dihentikan.

Hingga kelak, anaknya Kid Gedeng Tapa yaitu Nyai Subang Larang akan dinikahkan bersama Prabu Siliwangi dan suatu saat keturunannya menjadi Raja-Raja di Nusantara.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x