Mande Pajajaran tersebut berukuran 9.80 x 9.80 m. Tingginya 6.80 m, dengan tihang berjumlah 6 buah.
Tihang atas dan bawahnya diukir dengan pola hias kembang persegi dan motif tumbuhan.
Baca Juga: Air Wudhu Tertelan Bisa Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Buya Yahya
Motif ukiran ini juga menjadi salah satu bukti ragam hias peninggalan pajajaran yang masih bisa dilihat sampai saat ini.
Mande Pajajaran ditempatkan di Amparan Jati yang sudah berdiri ada sejak 1400 saka berdasarkan sengkalan sirna tanana warna tunggal atau 1478 M.
Keberadaan Bale Pajajaran ini selain menjadi bukti sejarah tinggalan Kerajaan Pajajaran di Cirebon juga memberi gambaraan majunya tekhnik ukir kayu di masa Pajajaran.
Baca Juga: TERUNGKAP KASUS SUBANG Ternyata Para Saksi Dibayar, Begini Penjelasan Kades Indra Zaenal
Pada masa itu, Cirebon Larang berada dibawah pengawasan Kerajaan Galuh yang menginduk ke Pajajaran.
Raja yang berkuasa di Galuh adalah Prabu Jayaningrat, putra Prabu Ningratwangi (adik Jayadewata).
Jayaningrat melanjutkan kekuasaan ayahnya didampingi Arya Kiban sebagai patih merangkap penguasa Rajagaluh.