Pemkab Cianjur Relokasi 22 Keluarga yang Alami Pergerakan Tanah

- 16 Februari 2021, 10:00 WIB
Rumah warga di Kampung Cipari, Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, rusak berat, sehingga tidak dapat ditempati karena pergerakan tanah terus meluas dan bertambah dalam.
Rumah warga di Kampung Cipari, Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, rusak berat, sehingga tidak dapat ditempati karena pergerakan tanah terus meluas dan bertambah dalam. /Antara/Ahmad Fikri/

PORTAL MAJALENGKA - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, akan merelokasi 22 kepala keluarga yang terdiri dari 43 jiwa di Kampung Cipari, Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, karena pergerakan tanah yang terus meluas dengan kedalaman yang juga bertambah mencapai 3 meter di masing-masing titik terutama di perkampungan warga.

Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Senin, mengatakan rencana relokasi akan disampaikan pada warga terlebih dahulu dengan berbagai pertimbangan karena setiap tahun atau setiap musim penghujan, pergerakan tanah kerap melanda kawasan tersebut.

"Hasil pendataan dan assasmen dari BPBD Cianjur, berkoordinasi dengan BMKG, wilayah tersebut rawan terjadi pergerakan tanah, sehingga tidak layak lagi untuk ditempati, sehingga kami sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk pihak desa untuk mencari lahan baru yang dinilai aman dari pergerakan tanah," katanya.

Baca Juga: Indonesia Centrum; Ijtihad PMII Hadapi Kemajuan Teknologi

Baca Juga: Ashanty Beserta Ketiga Anaknya, Termasuk Arsy Positif Covid-19 Setelah Lakukan Tes PCR

Kampung Cipari tutur Herman, menjadi langganan pergerakan tanah setiap tahunnya, sehingga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan menimpa warga terlebih keselamatan jiwa, pihaknya berharap warga setuju untuk direlokasi ke tempat yang aman dari pergerakan tanah.

"Kami prihatin karena setiap tahun, warga dihantui pergerakan tanah, sehingga perlu relokasi, agar warga dapat hidup dengan tenang aman dan nyaman, serta dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa dihantui ketakutan terutama ketika hujan turun deras," katanya.

Sementara Kepala Desa Rawabelut, Sarip Hidayat, mengatakan seiring tingginya curah hujan dengan intensitas lama, membuat pergerakan tanah terus meluas dengan kedalaman beragam hingga tiga meter terutama di area persawahan dan perkampungan warga.

Baca Juga: Ini Daftar Mobil Dapat Relaksasi PPnBM, Ada Ananza sampai Livina

Baca Juga: Menkes: Antibodi Meningkat Hingga 99 Persen Setelah Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua

Sehingga sebagian besar rumah warga rusak berat, tercatat 15 rumah yang terdiri dari 22 kepala keluarga dengan 43 jiwa terpaksa mengungsi ke sejumlah tempat termasuk rumah sanak saudaranya yang dinilai aman dari pergerakan tanah.

"Kemungkinan direlokasi karena pergerakan tanah terus meluas dan semakin dalam, sehingga tanah di wilayah tersebut amblas. Kami akan sampaikan segera ke warga terkait rencana relokasi dengan harapan semua warga setuju karena tanah tempat mereka tinggal saat ini, sudah tidak dapat ditempati dan digarap lagi," katanya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x