Menyambut Ramadan dan Idul Fitri, Harga Kepokmas Jawa Barat Masih Aman

10 Maret 2022, 22:14 WIB
Harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Pasar Guntur Garut sudah mengalami penurunan, di antaranya telur ayam negri dari sebelumnya mencapai Rp35 ribu kini menjadi Rp26 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram. Harga Kepokmas di Jawa Barat masih aman menjelang Ramadan dan Idul Fitri. /Agus Somantri/Galamedia/

PORTAL MAJALENGKA - Menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 2022, Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat menggelar rapat seputar kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas).

Rapat tersebut membahas perkembangan harga dan ketersediaan stok kepokmas menjelang hari besar keagamaan, khususnya Ramadan dan Idul Fitri 2022.

Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso mengatakan, rapat ini bertujuan mengidentifikasi ketersediaan dan harga kepokmas jelang Ramadan dan Idul Fitri.

Kemudian, rapat juga membahas upaya menjaga stabilitas harga, serta menjamin rantai pasok distribusi barang kebutuhan pokok dan penting di masyarakat.

Baca Juga: Ramadan Sebentar Lagi, Bulog Jabar: Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun 2022

“Menteri Pertanian mengatakan stok kebutuhan pangan di Indonesia dalam posisi aman. Kita harus melihat kondisi di kabupaten dan kota di Jawa Barat bagaimana,” ucap Taufiq dalam rapat secara virtual tersebut, Rabu 9 Maret 2022.

Taufiq menyebutkan, dalam sebulan terakhir beberapa harga komoditas kepokmas mengalami kenaikan, seperti kedelai, minyak goreng, gas, daging, serta beberapa komoditas sayuran.

Hal itu dikhawatirkan akan mendorong inflasi di Jawa Barat, terutama selama Ramadan dan Idul Fitri nanti. Selanjutnya, sejumlah upaya sudah dan akan dilakukan untuk mengendalikan harga dan menjaga stok.

Salah satunya melaksanakan operasi pasar secara serentak di kabupaten dan kota melalui dinas terkait.

Baca Juga: Pertengahan Ramadan Disperindag Jabar Akan Gelar Operasi Pasar, Bisa Cek Lokasinya

Dialog dan komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait ketersediaan hingga distribusi harus diinformasikan kepada masyarakat melalui saluran komunikasi yang tepat untuk mengatasi panic buying, dan menyediakan layanan informasi serta pengaduan masyarakat untuk mengetahui kondisi riil di lapangan.

“Bansos untuk masyarakat berpenghasilan rendah ini juga harus dipikirkan seperti tahun lalu. Agar mereka bisa membeli kebutuhan pokok jika nanti harga naik menjelang Idul Fitri.  Siapkan anggaran, cari solusi jika belum ada anggaran,” ucapnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Eem Sujaemah mengatakan, dua minggu menjelang Idul Fitri pihaknya akan menggelar Operasi Pasar murah bersubsidi bekerja sama dengan PT Agro Jabar serta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat.

Terkait harga kebutuhan pokok, kata Eem, stok dan ketersediaan cukup aman. Hanya beberapa yang saat ini mengalami kenaikan karena produksi berkurang, seperti cabai merah yang naik tajam hingga 30 persen pada Februari dibandingkan Januari.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Daftar Film Horor 2022: Ada Pengabdi Setan 2 Hingga KKN di Desa Penari

Beberapa komoditas juga mengalami kenaikan harga namun masih wajar, seperti beras, bawang merah, bawang putih, daging sapi, dan daging ayam.

Terkait minyak goreng, harga di pasar ritel dijual sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah, tetapi diakui terjadi kekosongan pasokan.

Untuk mengatasinya, kegiatan Operasi Pasar khusus minyak goreng juga sudah dilakukan di sejumlah lokasi di Jabar.

“Dalam seminggu, kami tiga kali lakukan evaluasi terkait operasi pasar minyak goreng. Memantau pasar ritel dan pasar tradisional. Estimasi ketersediaan kami tahun ini sekitar 531.712 liter,” ucap Eem.

Baca Juga: Bacaan Tahlil Lengkap, Jelas dan Mudah Dibaca, Cocok untuk Ziarah Kubur

Demikian pula dengan stok kedelai, menurut Eem, saat ini mencapai 300 ribu ton. Dengan rincian 150 ton sudah tersedia di gudang importir, sisanya sudah siap dikirim. Jadi menurutnya, pengusaha tahu tempe tidak perlu khawatir akan stok kedelai.

Namun, kata Eem, ada kenaikan harga kedelai impor, yang bakal berdampak pada kenaikan harga tahu dan tempe. Atau ukurannya akan diperkecil agar harga tidak naik di tingkat konsumen.

Sementara, Kepala Bulog Wilayah Jawa Barat, Faisal menambahkan, stok beras di wilayahnya sangat mencukupi, bahkan hingga akhir tahun 2022.

“Stok di gudang di Jawa Barat sekitar 150 ribu ton. Akan ada tambahan karena sebentar lagi masuk panen,” katanya.

Baca Juga: GRATIS Nonton Film Series My Nerd Girl Episode 1, 2, 3, 4, dan 5: Identitas Rea Terungkap Kembaran Fara

Faisal menuturkan, Bulog Jawa Barat juga sudah melaksanakan Operasi Pasar khusus minyak goreng dan sudah tersalurkan sebanyak 300 ribu liter di sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat.

Menurutnya, Bulog telah memesan 800 ribu liter minyak goreng, tetapi masih menunggu kiriman distributor.

“Kami juga siap memasok kebutuhan operasi pasar beras, gula pasir, dan daging, atau untuk bansos Jawa Barat,” tuturnya. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler