Ini Komentar Rocky Gerung Terkait Kunjungan Menlu AS ke Indonesia

- 31 Oktober 2020, 15:00 WIB
Kunjungan Menlu Amerika Serikat ke Indonesia.
Kunjungan Menlu Amerika Serikat ke Indonesia. /presidenri.go.id

PORTAL MAJALENGKA - Pengamat Rocky Gerung ikut berkomentar terkait kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, ke Indonesia.

Kunjungan tersebut untuk bertemu dengan Menlu Indonesia, Retno Marsudi, dan Presiden Jokowi.

Dalam video "Menlu AS Ajak Banser Anshor Lawan China dan Komunis" yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 30 Oktober 2020 menyebut bahwa pidato Pompeo di depan Ansor itu adalah cara Amerika menegur Indonesia.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid 19 Selama Libur Panjang, Pemprov Jabar Gelar Tes Cepat di 54 Titik

"Di dalam sistem politik Amerika, Menlu itu orang kedua setelah presiden. Oleh karena itu, kehadiran Menlu (AS) secara official ada urgensi untuk meminta kepastian hubungan-hubungan luar negeri, bilateral maupun non-bilateral," ujar Rocky, dikutip PORTAL JEMBER dari channel YouTube Rocky Gerung Official.

Sebagai informasi, Kedatangn Menlu AS kali ini membahas mengenai hubungan antara Amerika dengan Indonesia di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan pertahanan.

Bukan hanya itu, dalam kunjungannya kali ini, Pompeo pun diundang dalam forum yang digelar oleh GP Ansor.

Baca Juga: Selama Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Sebanyak 254.673 Kendaraan Meninggalkan Jakarta

Dalam pidatonya, Mike Pompeo mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok berbahaya dan dapat mengancam kebebasan beragama banyak orang.

 

Diberitakan Portal Jember sebelumnya, dalam artikel yang berjudul Rocky Gerung: AS Manfaatkan GP Ansor untuk Tegur Pemerintah Jokowi Soal Hubungan dengan Tiongkok, kunjungan dan pernyataan Pompeo merupakan reaksi atas ketegangan politik yang berubah menjadi ketegangan militer di Tiongkok Selatan.

 Baca Juga: Kang Emil : 100 Orang Reaktif di 54 Titik Objek Wisata

"Jadi Pompeo datang sebetulnya untuk mengobservasi Tiongkok Selatan melalui berbagai proksinya," kata Rocky.

Rocky menjelaskan, secara historis, Indonesia adalah proksi dari Amerika. Akan tetapi secara pragmatis, Indonesia kini dianggap terlalu membuka diri terhadap peluang bisnis dan politik terhadap Tiongkok.

"Jadi Amerika mau menghitung ulang "papan catur di Tiongkok Selatan, dengan mulai melakukan konsolidasi," ucap Rocky.

Baca Juga: Presiden Emmanuel Macron Tidak Mau Minta Maaf, MUI Ajak Boikot Produk Prancis

Terkait kehadiran Pompeo dalam acara yang digelar GP Ansor, Rocky menduga, ini merupakan strategi Amerika untuk mendekati dan mengingatkan perwakilan mayoritas umat Islam Indonesia agar waspada dengan Tiongkok dan sistem komunisnya.

"Dalam hitungan politik luar negeri Indonesia, Ansor militansinya itu lebih terlihat daripada manuver politik NU sebagai induk ideologisnya," ujar Rocky.

Rocky berpendapat, pidato terbuka Pompeo di hadapan Ansor juga bisa diartikan sebagai bentuk teguran Amerika terhadap Indonesia yang terlalu terbuka dengan Tiongkok.

Baca Juga: Lalulintas di Tol Cipali Meningkat Selama Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW

"Itu artinya, kalkulasi terakhir adalah dengan mengambil risiko untuk menegur Indonesia. Jadi sebetulnya, Amerika menegur Indonesia melalui Ansor, kan itu "pesan-pesan" diplomatiknya," jelas Rocky.

Menurutnya, ini merupakan strategi Amerika, negara yang dikenal bukan hanya karena perkembangan senjata pemusnah massal yang dimilikinya, tetapi juga keahliannya dalam menerapkan "soft power" dalam upaya mencapai tujuannya.

"Soft power Amerika itu diwujudkan dengan kehadiran Pompeo di Ansor.

Baca Juga: Lalulintas di Tol Cipali Meningkat Selama Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW

Jadi Ansor dimanfaatkan atau dipakai lah sebetulnya, dalam pengertian diplomasi dunia, oleh Amerika untuk menegur Istana (pemerintah). Istana (pemerintah) proksinya terlalu ke Tiongkok," tegas Rocky.

"Tidak mungkin Pompeo mengucapkan hal yang sama kepada Presiden Jokowi kan? Ini taktik diplomasi saja," imbuhnya.***(Mohammad Syahrial/Portal Jember)

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x