Pendekatan-pendekatan ini dapat digunakan bersama, diperluas, dan disesuaikan menurut kebutuhan masyarakat, sektor publik dan swasta, serta rantai nilai persampahan di seluruh dunia.
Sebagai hasil dari dukungan program dan kemitraan dengan pemerintah daerah, organisasi, dan dunia usaha, hampir 3,6 juta orang kini memperoleh manfaat dari layanan dan program pengelolaan sampah yang lebih baik.
Untuk memperkuat dampak program ini, lebih dari 3,7 juta dolar AS dalam bentuk investasi publik dan swasta dimanfaatkan untuk memajukan sistem pengelolaan sampah di daerah.
USAID juga mendukung usulan delapan kebijakan publik terkait pengelolaan sampah dan memberikan bantuan teknis untuk meningkatkan kapasitas 124 entitas.
“Pemerintah Indonesia menyampaikan terima kasih kami kepada USAID atas dukungan penting dalam meningkatkan sistem pengelolaan sampah seiring kemajuan kita dalam mencapai sasaran tahun 2025 yaitu menurunkan sampah plastik dan sampah laut lainnya sebesar 70 persen,” kata Nur Aisyah Nasution.
Koordinator Nasional Bidang Air Minum dan Sanitasi Kementerian PPN/Bappenas. “Kami berharap memperluas pendekatan program yang kami uji di tingkat nasional, memberdayakan lebih banyak perempuan yang bekerja di sektor persampahan, mengintegrasikan perubahan sosial dan perilaku dalam sanitasi total berbasis masyarakat (STBM Pilar 4), dan menerapkan rencana pengelolaan sampah yang kami kembangkan di tingkat kota.”
USAID memberikan hibah lebih dari 3 juta dolar AS kepada berbagai organisasi lokal untuk melakukan uji coba solusi menghentikan sampah plastik agar tidak hanyut ke laut.
Organisasi-organisasi tersebut antara lain Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata (YKKS), Bina Karta Lestari, Million Limbah Ambon, Prevented Ocean Plastic Indonesia, Rebricks, Waste4Change, Yayasan Lestari Mulia, Green Moluccas, dan SystemIQ.