Sedangkan saat kemiringan sumbu bumi menjauhi simpangan maksimum menuju titik setimbang (Juni-September dan Desember-Maret) matahari akan transit lebih lambat.
2. Kelonjongan Orbit Bumi
Perataan waktu juga terjadi karena kelonjongan orbit bumi. Kelonjongan orbit bumi ini terjadi saat orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, namun berbentuk elips dengan kelajuan 1/60. Keadaan tersebut biasanya disebut dengan aphelion.
Baca Juga: Perlihatkan Kode QR ke Kantor Pos Indonesia, Uang BSU tahap 7 Cair Rp600.000
Saat bumi menjauhi titik perihelion menuju aphelion yang terjadi pada Januari-Juli, matahari akan transit lebih lambat.
Sedangkan saat bumi menjauhi titik aphelion menuju perihelion yang terjadi pada Juli-Januari, matahari akan transfer lebih cepat.
Hal itulah yanh membuat matahari akan transit lebih cepat pada September sampai Desember dengan puncaknya pada awal November.
Bukan tanpa dampak, dengan adanya fenomena tersebut maka akan berdampak pada beberapa hal.
Secara umum dampak tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbit matahari lebih cepat bagi umat Muslim.
Waktu salat Dhuha saat ketinggian matahari mencapai kurang lebih 4,5° atau sepenggalah, maupun waktu subuh sekaligus awal fajar astronomis (akhir malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya, terutama bagi wilayah Indonesia bagian Selatan.