Imam Shamsi Ali Sebut Rencana Penamaan Jalan Attaturk di Jakarta Mencurigakan

- 21 Oktober 2021, 18:50 WIB
Ilustrasi jalan di Jakarta./usulan pemberian nama jalan Mustafa Kemal Ataturk tuai pro kontra.
Ilustrasi jalan di Jakarta./usulan pemberian nama jalan Mustafa Kemal Ataturk tuai pro kontra. /Pixabay.com/febriamar

"Di luar negeri Kemal Ataturk apa yang berhasil? Keinginannya saja ingin jadi bagian Eropa/NATO nggak diterima. Padahal sudah jual kehormatan, merendahkan diri kepada Eropa. Beda dengan Bung Karno yang dihormati oleh dunia. Siapa yang tidak ingat beliau dengan gagasan Gerakan Non-Blok Blok (GNB)?," ujarnya.

Karenanya, kata dia, rencana penamaan Kemal Attaturk itu tidak usah dipaksakan untuk sesuatu yang tidak manfaat. Sebab, rencana itu bahkan mengusik sensitifitas masyarakat luas.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Penyisihan Grup Liga Champions Pekan Ketiga, dan Daftar Klasemen Sementara

Lebih dari itu, kata dia, jelas tidak sejalan dengan nilai Pancasila yang berketuhanan. Apalagi sadar akan Kemal Ataturk yang membumi hanguskan Islam di negeri itu.

"Khawatirnya kalau ada yang memang sengaja testing the water. Setelah Ataturk, nanti Kedutaan kita mengusulkan ke pemerintahan China memasang nama jalan dengan nama tokoh kita. Lalu China akan memasang siapa di Indonesia? MAO? Sekarang nama jalan…setelah itu patung?," ungkapnya.

Menurut dia, adanya sebuah jalan di sebuah negara tidak terlalu signifikan untuk dijadikan alasan menjaga soliditas hubungan diplomatik kedua negara.

Di Karachi, Paksitan, kata dia, terdapat nama Jalan Soekarno. Tetapi, kata dia lagi, bukan itu ukuran hubungan RI dan Pakistan.

"Jadi jangan ngototlah dengan sesuatu yang hanya kontroversial," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x