Baca Juga: Sikap NU Tegas, Indonesia Tak Perlu Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel
Tujuh orang mengalami luka serius akibat bentrokan Senin pagi, 10 Mei 2021.
Media lokal melaporkan bahwa seorang anak Israel berusia tujuh bulan terluka oleh lemparan batu ke mobil keluarganya.
Dalam upaya nyata untuk menghindari konfrontasi lebih lanjut, otoritas Israel telah mengubah rute yang direncanakan dari pawai kontroversial oleh kaum nasionalis Yahudi melalui Muslim Quarter di Kota Tua.
Baca Juga: Sebelum Ustadz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia, Ini Harapan Terakhirnya soal Covid-19
Penduduk Palestina di Kota Tua telah lama mengeluh bahwa pawai bendera, untuk menandai pendudukan Israel atas Yerusalem dan situs-situs suci Yahudi pada tahun 1967 selama perang enam hari, dengan sengaja bersifat provokatif.
Para demonstran diperintahkan untuk menghindari daerah tersebut dan dikirim ke rute yang berbeda menghindari Muslim Quarter dalam perjalanan mereka ke Tembok Barat, situs tersuci di mana orang Yahudi berdoa.
Sayap militer Hamas mengaku bertanggung jawab atas gelombang pertama tembakan roket. Dalam sebuah pernyataan disebutkan, serangan yang menghantam Yerusalem sebagai tanggapan atas kejahatan dan agresi Israel di Kota Suci, dan pelecehannya terhadap orang-orang Palestina di Masjid Syekh Jarrah dan al-Aqsa.
Baca Juga: Datang dari Amerika Serikat, SFAB US Army Latihan di Majalengka
"Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik," kata seorang juru bicara. Kelompok jihadis Islam di Gaza juga mengaku telah melancarkan serangan roketnya sendiri.