Bom Parsel Meledak di Myanmar, 5 Orang Tewas

- 4 Mei 2021, 20:56 WIB
Ilustrasi: Myanmar telah menyaksikan peningkatan jumlah ledakan kecil di daerah pemukiman.
Ilustrasi: Myanmar telah menyaksikan peningkatan jumlah ledakan kecil di daerah pemukiman. /Reuters/

PORTAL MAJALENGKA - Satu bom parsel meledak di Myanmar. Akibat ledakan bom parsel tersebut, dilaporkan 5 orang tewas.

Di antara korban tewas akibat bom parsel tersebut salah satunya anggota parlemen dari partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) pendukung Suu Kyi.

Kemudian tiga petugas kepolisian yang bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil penentang kekuasaan militer ikut tewas saat ledakan bom parsel. Serta satu orang penduduk sipil.

Baca Juga: Jembatan Layang Rel Kereta Ambruk di Mexico City, 23 Orang Tewas, 65 Luka-luka

Satu polisi lainnya yang terlibat dalam gerakan pembangkangan sipil juga dilaporkan terluka parah setelah lengannya terkena ledakan bom parsel. Saat ini polisi tersebut telah dirawat di rumah sakit.

Dilaporkan portal berita Myanmar Now, ledakan bom parsel terjadi di desa bagian tengah selatan Myanmar di Bago Barat pada Senin, 3 Mei 2021, sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Ledakan bom parsel itu merupakan peristiwa terbaru. Setidaknya tiga ledakan terjadi di sebuah rumah di desa itu.

Baca Juga: Lima Alasan Pemerintah Meniadakan Mudik

Seperti diketahui, sejak pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi digulingkan dalam kudeta militer pada 1 Februari 2021, Myanmar telah mengalami peningkatan jumlah ledakan kecil di daerah permukiman penduduk. Terkadang bom menargetkan kantor pemerintah atau fasilitas militer.

Kekerasan telah meningkat di Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari. Ratusan orang dilaporkan terbunuh oleh pasukan keamanan yang mencoba memadamkan protes pro demokrasi di kota-kota dan pedesaan.

Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyebutkan pasukan keamanan junta militer telah menewaskan sedikitnya 766 warga sipil sejak kudeta.

Baca Juga: Ahli: Perketat Prokes 3M dan Hindari Mobilitas Kunci Tekan Laju COVID-19

Namun pihak junta membantah angka tersebut. Pihak Junta juga menyebutkan, setidaknya 24 anggota pasukan keamanan kehilangan nyawa selama aksi protes.

Sejauh inu Reuters tidak dapat memverifikasi jumlah korban secara pasti. Karena pihak junta memberlakukan pembatasa pada media. Ada banyak wartawan di antara ribuan orang yang ditahan pihak junta.

Junta mengatakan mereka harus merebut kekuasaan setelah keluhannya mengenai adanya kecurangan dalam pemilihan umum pada November tahun lalu, yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi, tidak ditangani oleh komisi pemilihan --yang menganggap pemilu itu sudah adil.

Baca Juga: Ahli Ilmu Kesehatan Anak: Siapkan Hal Ini Sebelum Buka Sekolah Kembali

Sementara Aung San Suu Kyi sejak kudeta ditahan bersama dengan banyak anggota partainya. AAPP mengatakan lebih dari 3.600 orang saat ini ditahan di Myanmar karena menentang militer.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah