PORTAL MAJALENGKA-Sekelompok Biksu berjumlah sekitar 20 orang turut melakukan aksi unjuk rasa ke jalan melawan junta militer Myanmar.
Aksi unjuk rasa dilaksanakan agar diakhirinya kekuasaan para jenderal dan pembebasan pemerintah terpilih yang digulingkan.
Biksu melakukan aksi dengan mengenakan jubah merah tua berjalan melalui jalan-jalan di kota utama Yangon ke kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Selasa.
Baca Juga: Seorang IRT Selundupkan Sabu ke Dalam Tengki Mobil di Jakbar
"Saya ingin meminta semua warga membantu menghapus kekuatan kediktatoran militer sampai kita bisa menyingkirkan sistem ini," kata salah satu biksu yang memprotes, Sandar Thiri.
Para biksu memegang spanduk berbahasa Inggris dengan pesan "Biksu yang tidak menginginkan kediktatoran militer".
Beberapa di antara mereka memakai masker merah bertuliskan 'Kudeta militer' untuk memprotes penggulingan militer pada 1 Februari atas pemerintahan pembela demokrasi Suu Kyi.
Baca Juga: Seorang Mahasiswa Ditemukan Tewas saat Berlibur di Pantai Cikaso Garut
Protes besar pro demokrasi pada 2007 disebut "Revolusi Saffron" karena keterlibatan para biksu yang menonjol. Protes tersebut, meskipun ditekan, pada akhirnya mengarah pada keputusan militer untuk secara bertahap menarik diri dari politik, sebuah proses yang terhenti oleh kudeta bulan ini.