PORTAL MAJALENGKA – Pemerintah sangat perlu untuk mempelajari peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di India. Faktor kerumunan sosial, baik kerumunan pada upacara agama dan juga kampanye politik jadi pemicu tingginya kasus COVID-19 di India.
Prof. Dr. Drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Guru Besar Virologi Universitas Udayana
menyampaikan, Pelajaran yang harus diambil adalah dengan kasus COVID-19 yang meningkat, maka akan diikuti oleh peningkatan fatalitas atau kematian.
Memang menurut Prof. Mahardika, virus COVID-19 sangat mudah tersebar melalui pergerakan manusia.
Baca Juga: Indikasi Lonjakan Kasus COVID-19, Kemenkes Imbau Masyarakat Perketat Protokol Kesehatan
“Pergerakan orang inilah yang selalu membawa virus ini, bukan melalui angin, hewan,
dan sebagainya. Kalau ingin menekan mutasi, pertama kurangi jumlah orang tertular dan yang kedua membatasi pergerakan manusia,” terangnya.
Meskipun pemerintah sudah mengintervensi pandemi COVID-19 dengan program vaksinasi
nasional, Prof. Mahardika menilai masyarakat harus tetap waspada dan tidak perlu euforia
terlebih dahulu.
“Kita harapkan dari vaksin COVID-19 adalah kita terpapar virus, tapi kemudian
kita tidak bergejala yang berat. Kedua, orang yang sudah divaksinasi, kemungkinan masih
membawa virus tapi viral low, sehingga peluang menularkan virus jauh lebih rendah dibandingkan orang yang tidak divaksinasi,” terangnya lebih lanjut.
Baca Juga: Ahli Ilmu Kesehatan Anak: Siapkan Hal Ini Sebelum Buka Sekolah Kembali
Di sisi lainnya, Dr. Ede Surya Darmawan, SKM, MDM, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyampaikan bahwa masyarakat perlu menyadari bahwa saat ini kita masih dalam kondisi pandemi.