Bill Gates: Covid 19 Bisa Lebih Buruk dan tidak Tahu Kapan Berakhir

21 Oktober 2020, 08:00 WIB
Berakhirnya Covid-19 Masih Misteri, Bill Gates: Pandemi Akan Berakhir di 2021 /Tangkapan Layar YouTube.com/Bill Gates

PORTAL MAJALENGKA - Miliarder Bill Gates memperingatkan bahwa Covid-19 akan bisa menjadi lebih buruk saat musim gugur daripada musim panas.

Sementara keberadaan vaksin untuk penanganan Covid-19 juga masih belum resmi beredar.

Selain itu, jelang akhir 2020, pandemi Covid-19 masih terus berlangsung dan terus menjangkiti banyak orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Tidak Harus Datang Ke Bank, Begini Cara Cek Penerima Bantuan BLT UMKM dan Banpres Produktif

Sementara itu, beberapa waktu lalu miliarder filantropi Bill Gates telah memprediksi bahwa vaksin akan siap pada 2021 mendatang.

Kemudian belum lama ini, Bill Gates kembali memprediksi bahwa pandemi Covid-19 berpotensi akan menjadi lebih buruk jika memasuki musim gugur. 

Miliarder tersebut telah blak-blakan dalam menasihati tentang COVID-19, Gates juga tak ketinggalan melakukan kritiknya terhadap penanganan virus oleh pemerintah.

Baca Juga: Tak Terima Dicerai Suami Karena Selingkuh, Ibu di Iran tega Melempar Anaknya ke Sungai

"Musim gugur akan menjadi lebih buruk daripada musim panas," kata Gates dalam wawancara dengan Politico Playbook yang dikutip daro Fox Business di Jakarta, Senin 19 Oktober 2020.

"Semua angka terus bertambah, dan itu selalu merupakan kesempatan orang-orang masuk ke dalam ruangan dan itu lebih dingin, kita akan melihat lebih banyak transmisi." tambahnya.

Sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi pada artikel "Bill Gates Prediksi Kondisi Suram Corona yang Bakal Lebih Buruk Lagi", Gates menambahkan keadaan ini akan terus berlanjut sampai AS akan mulai secara aktif mendistribusikan antibodi dan vaksin yang mungkin baru bisa terealisasi pada paruh pertama 2021.

Baca Juga: Selain Menjadi Relawan Muda, Ini Fakta Menarik Lain Putra Mahkota Thailand

Suami dari Melinda Gates ini mengingatkan orang-orang untuk tetap pada protokol kesehatan, memakai masker dan menjaga jarak.

"Sayangnya, kami mendapat banyak kelelahan dan banyak pesan buruk tentang hal-hal ini," katanya. Ia juga menambahkan bagaimana banyak orang di AS yang enggan memakai masker.

Sejumlah negara bagian di Midwest dan Selatan, telah melaporkan rekor tertinggi kasus COVID-19 dan beberapa telah melaporkan jumlah kematian baru yang tinggi sejak musim semi dan musim panas kemarin.

Baca Juga: Polemik Sahnya UU Cipta Kerja, Fahri Hamzah: Rakyat Tidak Tahu Apapun yang Mereka Lakukan

Negara bagian AS yang mengalami kasus virus paling positif per 100.000 orang dalam seminggu terakhir ini menurut analisis New York Times adalah North Dakota, South Dakota, Montana, Wisconsin, Utah, Nebraska, Iowa, Idaho, dan Wyoming.

Negara-negara yang mencatat kematian terbanyak per 100.000 orang dalam seminggu terakhir adalah North Dakota, Arkansas, Missouri, Kansas, South Dakota, Florida, Montana, Mississippi, Iowa, dan Tennessee.

Gates juga mengatakan, secara historis ada skeptisisme berbahaya terkait vaksin, dan kebanyakan orang akan mencari pemimpin yang mereka percayai untuk melihat apakah mereka akan menerima vaksin atau tidak.

Baca Juga: Catat! 5 Jenis Olahraga yang Harus Diwaspadai

"Di sini, apa yang ingin Anda lihat adalah, di mana kita tidak mendapatkan kepatuhan? Dan siapa pemimpin yang mereka harapkan? Pemimpin politik, pemimpin agama, pemimpin ilmiah - dan pesan itu disebarkan," katanya.

Sejauh ini, Amerika Serikat memiliki enam vaksin potensial, dua di antaranya telah memasuki uji klinis fase 3.*** (Fajria Anindya Utami/WE Online)

 

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler