Fenomena 3 November Tengah Hari Lebih Cepat dari Biasanya, Begini Sebab dan Dampaknya

3 November 2022, 17:27 WIB
Fenomena 3 November Tengah Hari Lebih Cepat dari Biasanya, Begini Sebab dan Dampaknya /Pexels.com @Skitter Photo

PORTAL MAJALENGKA - Fenomena yang terjadi setiap tanggal 3 November tengah hari lebih cepat dari biasanya.

Andi Pangerang selaku Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset dan Antariksa BRIN menjelaskan bahwa setiap tanggal 3 November akan terjadi fenomena alam yang terjadi salah satunya fenomena tengah hari yang lebih cepat dari biasanya.

Pasalnya fenomena itu terjadi dikarenakan nilai perata waktu yang lebih besar, sehingga matahari akan transit lebih cepat dibandingkan dengan hari-hari biasanya dalam setahun.

Baca Juga: MENGULAS Ulat Hongkong, Pakan Semua Jenis Channa dengan Kekurangan dan Kelebihannya

Perataan perata waktu merupakan selisih antara waktu matahari sejati dengan waktu matahari rata-rata.

Dikutip dari akun Instagram @lapan_ri adanya perata waktu dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu kemiringan sumbu bumi dan kelonjongan orbit bumi.

1. Kemiringan Sumbu Bumi

Perataan waktu terjadi saat kemiringan sumbu bumi menjauhi titik setimbang menuju simpangan maksimumnya (September-Desember dan Maret-Juni) matahari akan transit lebih cepat.

Baca Juga: Ini Syarat Menjadi Penerima BSU Tahap 7 Tahun 2022 dan Cairkan BLT Rp600.000 di PosPay

Sedangkan saat kemiringan sumbu bumi menjauhi simpangan maksimum menuju titik setimbang (Juni-September dan Desember-Maret) matahari akan transit lebih lambat.

2. Kelonjongan Orbit Bumi

Perataan waktu juga terjadi karena kelonjongan orbit bumi. Kelonjongan orbit bumi ini terjadi saat orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, namun berbentuk elips dengan kelajuan 1/60. Keadaan tersebut biasanya disebut dengan aphelion.

Baca Juga: Perlihatkan Kode QR ke Kantor Pos Indonesia, Uang BSU tahap 7 Cair Rp600.000

Saat bumi menjauhi titik perihelion menuju aphelion yang terjadi pada Januari-Juli, matahari akan transit lebih lambat.

Sedangkan saat bumi menjauhi titik aphelion menuju perihelion yang terjadi pada Juli-Januari, matahari akan transfer lebih cepat.

Hal itulah yanh membuat matahari akan transit lebih cepat pada September sampai Desember dengan puncaknya pada awal November.

Bukan tanpa dampak, dengan adanya fenomena tersebut maka akan berdampak pada beberapa hal.

Secara umum dampak tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbit matahari lebih cepat bagi umat Muslim.

Waktu salat Dhuha saat ketinggian matahari mencapai kurang lebih 4,5° atau sepenggalah, maupun waktu subuh sekaligus awal fajar astronomis (akhir malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya, terutama bagi wilayah Indonesia bagian Selatan.

Selain itu juga menyebabkan waktu terbenam matahari atau waktu Magrib dan waktu Isya sekaligus akhir senja astronomis (awal malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari biasanya terutama bagi wilayah Indonesia bagian Utara.

Itulah sebab dan dampak dari fenomena tengah hari lebih cepat yang terjadi pada tanggal 3 November pada tiap tahunnya.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Instagram @lapan.ri

Tags

Terkini

Terpopuler