ADIOS Legenda! Puluhan Ribu Orang Berebut Melihat Peti Mati Maradona

27 November 2020, 11:55 WIB
Seorang penggemar menangisi kematian Diego Maradona. Ribuan orang sampai berebut dan memaksa melihat peti mati Maradona di istana Presiden Argentina /FIFA

PORTAL MAJALENGKA - Meninggalnya Diego Armando Maradona pada usia 60 tahun beberapa hari lalu akibat serangan jantung, telah menimbulkan gelombang rasa duka di seantero dunia.

Kerumunan massa mengucapkan perpisahan terakhir kepada putra tercinta mereka, Maradona, sebelum dia dimakamkan di luar ibukota.

Saat hari mulai gelap, legenda sepak bola itu dimakamkan setelah pihak keluarga dan teman-teman dekat melakukan upacara pemakaman di pemakaman Bella Vista, di luar Buenos Aires.

Baca Juga: Legenda Sepak Bola Diego Maradona Meninggal Akibat Serangan Jantung

“Menurut saya, Diego abadi. Dia tidak akan pernah mati dalam diri kami. Saya sangat sedih untuk orang yang telah membuat kami sangat bersuka cita. Adios legenda,” kata pengemudi bus Antonio Avila di luar pemakaman, seperti dikutip ANTARA dari AFP.

Suasana perpisahan yang damai di pemakaman bertolak belakang dengan reaksi massa di sejumlah tempat, saat jenazah Maradona diberangkatkan dari Buenos Aires.

Di sana, polisi anti huru-hara melepaskan gas air mata dan peluru karet saat mereka bentrok dengan massa. Situasi yang berpotensi mencoreng masa-masa berduka untuk sang pahlawan.

Baca Juga: Maradona Meninggal Dunia di Usia 60 setelah Jalani Operasi Otak

Puluhan ribu orang telah mengantre sejak dini hari untuk melihat peti mati Maradona, yang dihiasi bendera Argentina dan seragam bernomor punggung 10 di istana presiden Argentina.

Namun para penggemar yang mengantre menjadi tidak sabar dan memaksa masuk. Petugas keamanan harus memindahkan peti mati Maradona ke ruangan lain karena alasan keamanan.

Meski sudah terdapat pengumuman resmi bahwa jenazah Maradona akan disimpan beberapa jam lebih lama di tempat itu, pejabat yang berwenang kemudian mengunci pintu-pintu.

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, Maradona Jadi Pahlawan Kaum Kiri Amerika Latin, Bersahabat dengan Castro

Polisi anti huru-hara bentrok dengan para penggemar yang melempari batu ke arah polisi dari jalan-jalan di sekitar istana. Polisi kemudian harus menahan beberapa orang.

Kemudian, peti mati Maradona yang telah dibungkus bendera dibawa ke gerbang istana dan menuju jalan-jalan di Buenos Aires, sebelum dibawa ke tempat pemakaman. ***

Editor: Hanif Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler