Luhut Singgung Kota Solo karena Banyak Warganya Meninggal Akibat Covid-19

- 3 Agustus 2021, 06:33 WIB
Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan kondisi terkini pandemi Covid-19 di Indonesia sehingga PPKM Level 4 diperpanjang.
Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan kondisi terkini pandemi Covid-19 di Indonesia sehingga PPKM Level 4 diperpanjang. /Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden/

PORTAL MAJALENGKA - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyentil daerah yang dipimpin Gibran Rakabuming Raka yakni Kota Solo.

Menurut Luhut, Kota Solo merupakan salah satu daerah yang butuh perhatian khusus akibat tingginya kasus kematian akibat Covid-19.

Selain Solo, kata Luhut, ada juga daerah-daerah yang harus mendapatkan perhatian khusus.

Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang untuk Daerah Tertentu, Ini Penjelasan Menko Luhut

Luhut mengatakan, daerah-daerah tersebut kini diintervensi oleh pemerintah pusat untuk menekan kasus konfirmasi, perkembangan rata-rata kasus atau positifity rate, dan peningkatan kasus kematian.

Pernyataan Koordinator PPKM Level 4 itu sampaikan dalam konferensi pers secara virtual, Senin 2 Juli 2021.

"Ada beberapa daerah yang membutuhkan perhatian khusus. Karena masih tingginya kasus terkonfirmasi, positifity rate dan juga kematian warganya. Seperti Bali, Malang Raya, DIY, dan Solo Raya. Tapi ini semua daerah sudah kami tangani dan kita mestinya melihat minggu ini akan membaik. Karena juga kemarin atau tadi angka sudah mulai sedikit membaik," katanya.

Baca Juga: Negara Kena Prank! Polisi Pastikan Tak Ada Dana Hibah Covid-19 Rp2 Triliun dari Akidi Trio

Luhut mengatakan, tingginya kenaikan seluruh indikator Covid-19 di daerah-daerah tersebut terjadi karena warga yang memilih melakukan isolasi mandiri (Isoman). Sehingga saat keadaan memburuk selama Isoman, warga yang terpapar Covid-19 baru dibawa ke RS.

"Hal ini terjadi karena mash banyak masyarakat yang melalukan isolasi mandiri. Sehingga telat dilakukan perawatan intensif di RS yang mengakibatkan kematian karena saturasi oksigen mereka rata-rata di bawah 90," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap penyebab tingginya kasus kematian akibat Covid-19 di Rumah Sakit (RS). Dia mengatakan, tingginya kasus kematian terjadi karena pasien Covid-19 terlambat membawa pasien ke RS. Saat dibawa ke RS, pasien sudah dalam kondisi penurunan saturasi oksigen.

Baca Juga: Jokowi Putuskan PPKM Level 4 Diperpanjang, Berlaku Hanya di Daerah Tertentu

"Kita heran. Kok di IGD kenapa jadi banyak yang wafat. Atau masuk IGD pun sudah wafat. Itu (wafat sebelum masuk IGD) lebih tinggi lagi kalau kita masukan data yang masuk RS sudah wafat. Ternyata kita lihat fakta berikutnya adalah orang itu masuk RS saturasinya masih 93.92.90. Sekarang oh masuk RS saturasinya sudah 70, sudah 80. Itu udh telat sekali," katanya dalam konferensi pers usai rapat terbatas (Ratas) bersama Presiden Jokowi, Senin 2 Juli 2021.***

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x